Seiring dengan perkembangan layanan pembayaran digital, penggunaan mobile payments
menjadi populer sebagai salah satu alternatif pembayaran tradisional. Mobile payments
memberikan kemudahan bagi konsumen untuk dapat menyelesaikan transaksi melalui
perangkat seluler tanpa dibatasi waktu dan lokasi. Popularitas mobile payment tidak
didukung dengan kesadaran publik bahwa transaksi non-tunai lebih baik dibandingkan
dengan transaksi tunai. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa penggunaan uang tunai
masih mendominasi sebesar 76% dari seluruh transaksi di Indonesia. Oleh karena itu,
kondisi tersebut menjadi tujuan penelitian ini untuk dapat memahami faktor yang
memengaruhi niat individu menggunakan berkelanjutan metode pembayaran melalui
mobile payment. Penelitian ini menggunakan kerangka model Technological Personal
Environmental (TPE) dan Technology Continuance Theory (TCT) dengan fokus utama
pada faktor lingkungan. Penelitian ini sebagai studi deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif yang dilakukan untuk menguji hipotesis faktor niat penggunaan
berkelanjutan mobile payment. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner secara online dengan jumlah sampel 443 responden. Pendekatan kuantitatif
dilakukan untuk proses pengolahan data dengan menggunakan Covariance Based
Structural Equation Modeling (CB-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor
lingkungan yang memengaruhi niat individu untuk menggunakan secara berkelanjutan
layanan mobile payment adalah Additional Value (AV), Normative (NR), Credibility
(CR), Lifestyle Compatibility (LC), Facilitating Conditions (FC).
|
|