ABSTRAK
Manajemen pengetahuan (MP) menjadi hal yang penting dalam proses pembelajaran di
organisasi. Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai lembaga pemerintah non departemen
yang bertugas melaksanakan kegiatan statistik mulai menyadari pentingnya pengetahuan
sebagai aset penting organisasi dalam mencapai visi misinya. Berdasarkan Rencana
Transformasi Digital BPS, penerapan MP di BPS diharapkan dapat mendukung strategi
organisasi. Namun, berdasarkan data penerapan MP di BPS yang diperoleh menunjukkan
bahwa penerapan berbagai inisiatif MP di BPS belum optimal. Untuk mencapai
keberhasilan program MP maka diperlukan adanya strategi MP. Penelitian ini bertujuan
untuk melakukan penyusunan sebuah strategi MP berdasarkan hasil pengukuran
kematangan MP di BPS. Pengukuran tingkat kematangan MP pada penelitian ini
menggunakan kerangka kerja MP oleh Asian Productivity Organization (APO).
Perumusan strategi MP ini dibantu dengan kerangka kerja MP oleh APO, strategi
pengetahuan oleh Zack serta KM solutions dan foundations oleh Becerra. Penelitian ini
merupakan penelitian studi kasus dengan metode kuantitatif untuk pengukuran
kematangan MP melalui survei kemudian analisis datanya menggunakan analisis
deskriptif. Selanjutnya, metode kualitatif dilakukan untuk penyusunan strategi
peningkatan MP melalui wawancara, observasi dan studi literatur kemudian analisis
datanya menggunakan analisis tematik. Dari hasil analisis, kategori kematangan MP
dengan nilai tertinggi yaitu teknologi sedangkan kategori dengan nilai terendah yaitu
proses pengetahuan. Secara keseluruhan, total skor seluruh kategori kematangan MP BPS
adalah 145,91 atau berada pada level 3 (introduction). Hal ini menunjukkan bahwa
praktik MP sudah dilakukan di beberapa area organisasi. Perumusan strategi MP BPS
dari penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 tahap yaitu perencanaan, implementasi, dan
evaluasi. Hasil strategi MP ini diharapkan dapat mewujudkan keberhasilan program MP
di BPS.
|