ABSTRAK

Pada saat workshop unit OSS Platform Development (OPD) PT Telekomunikasi Indonesia tahun 2019, ditemukan masalah pada time to market yang lama untuk pengembangan produk baru karena banyaknya sistem yang harus dikonfigurasi dan diintegrasi pada Operation Support System (OSS). Pada kondisi seperti ini, diperlukan Enterprise Architecture (EA) sebagai panduan untuk pengembangan SI/TI ke depannya yang efektif. Hal ini sejalan dengan fokus pada program Divisi IT tahun 2020, yaitu melakukan transformasi arsitektur menjadi Microservice Architecture (MSA). Tahap awal yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi kondisi EA saat ini melalui Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara yang didukung dengan sumber-sumber literatur relevan. FGD kedua kemudian dilakukan sebagai bahan penyusunan EA yang diharapkan. Pengembangan EA dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM (The Open Group Architecture Framework Architecture Development Method). Kombinasi ITIL (Information Technology Infrastructure Library) dan eTOM (enhanced Telecom Operation Operation Map) digunakan untuk mengidentifikasi microservices berdasarkan bisnis proses yang dijalankan pada organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode action research yang dikombinasikan dengan case study research. Pengolahan data menggunakan metode kualitatif dengan Thematic Analysis yang dikodifikasi untuk menentukan EA yang diusulkan. Hasil penelitian ini adalah rancangan EA berbasis MSA terintegrasi dengan Service Oriented Architecture (SOA) pada OSS PT Telekomunikasi Indonesia. Rancangan MSA terutama berada pada domain Resource berdasarkan eTOM yang diidentifikasi dari masalah bisnis perusahaan.