ABSTRAK
Suatu organisasi sangat bergantung pada teknologi informasi (TI) untuk membentuk
strategi bisnis, menunjang kegiatan operasional, serta meningkatkan nilai bisnis dan
mencapai tata kelola yang baik. Semakin pentingnya peranan teknologi informasi bagi
organisasi, maka dibutuhkan suatu tata kelola teknologi informasi. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu kerangka kerja (framework) untuk mengukur bahwa teknologi
informasi telah dikelola secara tepat dan sumber daya teknologi informasi digunakan
secara bertanggung jawab. Salah satu kerangka kerja yang dapat digunakan adalah
Control Objective for Information and Related Technology 5 (COBIT 5). Penulis
melakukan penelitian di PT. Pertamina Geothermal Energy menggunakan kerangka kerja
COBIT 5 untuk menilai pencapaian kapabilitas proses tata kelola teknologi informasi di
perusahaan. Data produksi yang tidak terintegrasi antar aplikasi menyebabkan
permasalahan pada operasional bisnis perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis
data kualitatif serta rujukan pada pemetaan pain point yang disediakan pada COBIT 5:
Implementation untuk selanjutnya dilakukan pengukuran tingkat kapabilitasnya. Proses
yang relevan dengan permasalahan yang diangkat adalah EDM02, APO05, BAI01,
BAI02, BAI04, dan BAI07. Hasil pengukuran proses terpilih menghasilkan nilai rata-rata
0,3 dari skala 5. Hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu manajemen PT.
Pertamina Geothermal Energy untuk mengetahui dimana posisi tingkat kapabilitas tata
kelola teknologi informasi serta mendapatkan masukan perbaikan prosedur dan kebijakan
untuk meningkatkan tata kelola teknologi informasi.
|