ABSTRAK
Revolusi industri 4.0 memengaruhi setiap aspek kehidupan tidak terkecuali bidang
pendidikan. Kini belajar tidak hanya tatap muka secara langsung, namun juga
berkembang ke channel online melalui kehadiran beragam aplikasi edukasi. Aplikasi
kursus daring tersebut memberi kesempatan bagi orang-orang untuk ikut serta menjadi
pengisi konten melalui skema gig economy. Kesempatan ini menjadi alternatif untuk
bekerja sebagai guru lepas pada pembelajaran daring yang tengah menjadi tren di
generasi milenial. Namun, tren ini tidak menjanjikan keberlangsungan jangka panjang
serta kondisi persaingannya saat ini relatif ketat. Penelitian ini diharapkan mampu
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi minat orang-orang menjadi gig
worker di sektor pendidikan, sekaligus menguraikan harapan dan tantangan model
pembelajaran daring melalui skema gig economy. Penelitian ini bertujuan mencari
faktor utama yang menjadi penghambat dan pendorong minat masyarakat untuk menjadi
online gig worker di kursus daring mengadaptasi model penelitian Technology
Acceptance Model (TAM) dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(UTAUT). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online.
Pengolahan data dilakukan dengan memanfaatkan metode Partial List SquareStructural Equation Modelling (PLS-SEM). Berdasarkan hasil uji hipotesis, faktorfaktor yang menjadi pendorong minat masyarakat untuk menjadi gig worker pada
platform kursus daring adalah faktor manfaat, pengaruh sosial, ketertarikan personal,
dan nilai ekonomi. Sedangkan faktor yang menjadi penghambat adalah persepsi
masyarakat terhadap risiko yang mungkin dihadapi.
|