ABSTRAK
Sistem e-procurement merupakan sistem pengadaan yang dilakukan dengan cara
elektronik yang menjadi faktor kunci untuk mengelola keuangan negara dengan kontrol
yang tepat, serta dilindungi oleh kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Menurut Asian Development Bank e-tendering, yang merupakan bagian dari eprocurement,
merupakan aplikasi strategis yang dapat menunjang kinerja pada sektor
pemerintahan. Berdasarkan temuan praktik yang tidak sesuai dengan prinsip pengadaan,
maka dalam penelitian ini dilakukan sebuah analisis mendalam untuk mengevaluasi
kegiatan tender pada lembaga kementerian di Indonesia. Pada penelitian ini ditunjukkan
bagaimana penambangan data dilakukan pada portal pengadaan nasional untuk
menganalisis data tender dan mendapatkan temuan pola tersembunyi yang berguna untuk
pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan metodologi web data mining dengan
melakukan pendekatan analisis secara deskriptif dan statistik. Dengan melakukan metode
uji chi-square dan multivariance Anova, ditemukan adanya kaitan antara lembaga
kementerian dengan pemenang berulang pada tahun anggaran 2018-2019. Di samping itu
frekuensi partisipasi peserta tidak memiliki dampak terhadap statistik kemenangan
berulang pada Kementerian Perhubungan, tetapi berdampak pada Kementerian PUPR.
Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan yang sangat kuat antara variabel Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) dengan nilai pagu. Selain itu pada penelitian ini juga ditemukan
anomali data pada harga penawaran pemenang tender dengan nilai 100 kali lebih besar
dari harga pagu dan HPS.
|