ABSTRAK
Perkembangan web khususnya media sosial sudah melaju dengan cepat dan sudah
menjadi tempat penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan. Namun, informasi yang
tersebar juga ada yang berupa hoaks dan informasi palsu seperti misinformasi,
disinformasi, dan bullshit. Hal ini pun terjadi di Indonesia dimana jumlah dari situs
penyebar hoaks sendiri sudah mencapai 800,000 dengan 75,19% dari 2032 koresponden
berdasarkan survey DailySocial sering mendapatkan dan sulit mendeteksi hoaks.
Penelitian dan proses deteksi hoaks dan informasi palsu di Indonesia pun masih dalam
tahap awal pengembangan dan mempunyai banyak tantangan. Karena hal tersebut, karya
akhir ini akan membahas penelitian-penelitian terdahulu menggunakan metode tinjauan
pustaka sistematik menurut Guideline EBSE untuk menghasilkan best practice dari
penelitian saat ini dan melakukan perbandingan dengan kondisi media sosial Indonesia
saat ini untuk mendapatkan rekomendasi yang dapat diimplementasikan di Indonesia.
Hasil dari penelitian ini adalah Indonesia masih mempunyai beberapa hal yang harus
dibenahi dan dapat melakukan rekomendasi seperti melakukan dan mendalami
pemahaman definisi, pembaruan literasi, pendetailan hasil evaluasi, pengembangan
dataset, metode deteksi, crowdsourcing, serta chatbot sesuai kapabilitas dan kondisi.
|