ABSTRAK

PT Chevron Indonesia Company (CICo) mengalami perubahan organisasi yang sebelumnya termasuk dalam entitas PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menjadi PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) sebagai entitas terpisah. Proses perubahan organisasi juga dibarengi dengan proses migrasi aplikasi bisnis. Proses migrasi tersebut dilakukan dalam bentuk proyek-proyek tiap aplikasi bisnis. Tidak mungkin mencapai Kesuksesan 100% dalam pengerjaan proyek, tetapi dapat diteliti mengapa sebagian berhasil sebagian tidak. Setelah dilakukan gap analysis, didapat bahwa perlu mengidentifikasi critical success factor proyek pengembangan aplikasi bisnis, kemudian dilakukan pemeringkatan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan prioritas perbaikan. Peringkat tertinggi untuk Project Success Criteria (PSC) adalah outcome/benefit/manfaat, dan peringkat tertinggi untuk untuk Critical Success Factor (CSF) adalah dukungan manajemen puncak. Rekomendasi perbaikan disusun berdasarkan permasalahan organisasi dan hasil penelitian