ABSTRAK
Pensiun adalah jaminan hari tua dan penghargaan atas jasa aparatur sipil negara yang
telah mengabdikan diri kepada negara. PT Taspen (Persero) sebagai Badan Usaha Milik
Negara yang diberikan tugas oleh pemerintah untuk mengelola asuransi sosial aparatur
sipil negara memiliki tantangan untuk memastikan uang pensiun disalurkan secara tepat.
Pada pembayaran pensiun untuk kelompok janda/duda masih ditemukan ketidaktepatan
pembayaran karena status pensiun janda/duda yang tidak teridentifikasi seperti telah
menikah kembali.
Penelitian ini bertujuan membentuk model prediksi status pensiun janda/duda yang
memiliki potensi menikah kembali. Proses prediksi status pensiun janda/duda
menggunakan teknik data mining klasifikasi dengan menggunakan data demografi,
sosial ekonomi peserta pensiun dan data transaksi proses pengambilan pensiun pada
kelompok pensiun janda/duda. Sebagai perbandingan digunakan 3 algoritma klasifikasi
yaitu Decision Tree, Naïve Bayes dan Support Vector Machine.
Beberapa atribut yang berpengaruh dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin, usia, usia
pernikahan sebelumnya, usia status janda/duda, dan kode pengambilan pensiun selama
3 bulan terakhir. Model yang terbentuk memberi wawasan bahwa pensiun duda dan
semakin muda usia pernikahan, usia peserta serta usia status janda/duda memiliki
potensi yang tinggi untuk menikah kembali. Hasil penelitian menunjukkan algoritma
Support Vector Machine memiliki kinerja yang paling baik dengan tingkat akurasi
sebesar 89,23%.
|