Suatu organisasi perangkat lunak membutuhkan gambaran aktual yang akurat akan keunggulan dan kelemahan dari proses-proses yang dilakukannya untuk memulai program peningkatan proses perangkat lunak CBA IPI merupakan metodologi teruji yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran tersebut Metodologi CBA IPI menggunakan SW-CMM sebagai model referensi. Perolehan data dilakukan berdasarkan area proses kunci (Key Process Area) baik pada level-level CMM maupun pada isu-isu selain CMM. Melalui penerapan metodologi CBA IPI dapat diidentifikasikan keunggulan dan kelemahan proses perngkat lunak, maupun "maturity level" suatu organisasi untuk menetapkan prioritas thdp langkah-langkah perbaikan. Berdasarkan informasi tersebut suatu organisasi dapat menentukan rencana program peningkatan proses perangkat lunak berdasarkan hasil temuan CBA IPI yang disesuaikan dengan tujuan bisnis. Penelitian ini menitik-beratkan pada penerapan metoda pengkajian CBA IPI. khususnya pada area proses kunci CMM level 2 yang dilakukan terhadap suatu organisasi, dimana hasil yang diperoleh akan dijadikan sebagai studi banding dan bahan rekomendasi untuk peningkatan proses perangkat lunak. Pengkajian dilakukan pada proses-proses perangkat lunak di PT. Repindo Pusperra yang dipilih sebagai studi kasus. Instrumen dan mekanisme penilaian yang digunakan tidak mengacu langsung pada standar yang ditetapkan oleh Software Engineering Institute, krn penulis bukan sbg sLead Assessor yang berwenang dlm melaksanakan pengkajian penilaian yang diperoleh berdasarkan hasil inovasi dengan mengambil referensi dari beberapa metode pengkajian sejenis yang diperoleh dari hasil studi literatur. Hasil dari penelitian telah menunjukkan bahwa melalui kombinasi dan konsolidasi data yang diperoleh dari proses-proses pengkajian secara bertahap dapat memberikan nilai yang cukup signifikan untuk menggambarkan proses perangkat lunak aktual suatu organisasi. Nilai yang diperoleh untuk masing-masing KPA memberi indikasi sejauh mana masing-masing "key practice" dari stiap KPA telah diterapkan dalam proses perangkat lunak suatu organisasi. Nilai yang rendah. menandakan diperlukannya perhatian khusus bagi "key practices" pada KPA yang dimaksud dan mengidentifikasikan suatu lingkup masalah yang perlu diprioritaskan untuk segera dieliminasi dalam pelaksanaan program peningkatan proses perangkat lunak.
|
|