ABSTRAK
Perusahaan penyedia layanan TI yang fokus pada pengembangan produk (perangkat
lunak), tentu akan memperhatikan sekali proses atau metode pengembangan perangkat
lunak yang diterapkan. Dengan memodifikasi platform/produk yang sudah tersedia, tidak
semata-mata menjadikannya mudah. Perusahaan harus jeli dalam menyusun strategi
untuk mengubahnya demi memenuhi permintaan klien yang berbanding lurus dengan
kebutuhan pasar. Untuk itu kelincahan (agile) tim akan perubahan kebutuhan sangat
dibutuhkan. Scrum merupakan salah satu metode agile yang dapat mengakomodasi
kelincahan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kematangan
penerapan scrum di PT Kemana Teknologi Solusi, sebuah perusahaan TI yang
mengembangkan B2B dan B2C e-commerce untuk kliennya. Selain itu juga disusun
langkah peningkatan metodologi penerapan scrum sebagai usulan perbaikan yang
diajukan kepada perusahaan. Dengan tujuan untuk memberikan pedoman berisi langkahlangkah yang lebih tepat dalam memperbaiki penerapan scrum di Kemana. Kematangan
penerapan scrum diukur dengan menggunakan Scrum Maturity Model (SMM). Dengan
data yang didapat dari instrumen berupa kuesioner, diisi oleh seluruh anggota tim
pengembang TI yang ada di perusahaan. Sedangkan usulan perbaikan disusun dengan
mengacu pada Scrum Body of Knowledge (SBoK) dan Scrum Guide. Hasilnya, diketahui
tingkat kematangan penerapan Scrum berada pada level 1, tidak memenuhi harapan yang
ditargetkan oleh manajemen perusahaan. Faktor-faktor yang menjadi penyebabnya
adalah tidak terpenuhinya penerapan 7 subgoals level 2 & 5 subgoals level 3. Maka dari
itu peneliti memberikan 12 usulan yang perlu dilakukan perusahaan untuk memperbaiki
proses pengembangan produk menggunakan metode Scrum.
|