ABSTRAK

Perkembangan penggunaan teknologi informasi (TI) semakin memegang peran penting dalam kelangsungan proses operasional maupun strategis perusahaan. PT Anabatic Technologies sebagai perusahaan penyedia layanan TI perbankan di Indonesia menghadapi permasalahan, dimana proyek yang mengalami keterlambatan, anggaran yang melebihi perencanaan, serta dibatalkan pada tahun 2018, 2019, dan 2020 tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan manajemen proyek untuk mengetahui variabel yang menyebabkan permasalahan tersebut, serta menghasilkan rekomendasi perbaikan pelaksanaan manajemen proyek pada PT Anabatic Technologies. Model tingkat kematangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Project Management Maturity Model (PMMM) milik Kerzner. Tingkat kematangan saat ini dan tingkat yang ingin dicapai perusahaan menjadi landasan bagi penulis untuk menyusun rancangan perbaikan rekomendasi yang selanjutnya divalidasi bersama pakar eksternal dan internal. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa PT Anabatic Technologies saat ini berada pada tingkat kedua dan memiliki target mencapai tingkat keempat pada akhir tahun 2023. Rekomendasi perbaikan untuk membantu perusahaan melampaui tingkat kedua dan mencapai tingkat ketiga antara lain memanfaatkan penggunaan project management tools, mengembangkan dasbor untuk memantau proyek, menyusun kurikulum dan rancangan program pelatihan, serta mendokumentasikan dan berbagi lesson-learned. Rekomendasi perbaikan untuk melampaui tingkat ketiga dan mencapai tingkat keempat antara lain menyusun dan melaksanakan program untuk meningkatkan kekompakan dan keharmonisan tim proyek, memberikan penghargaan kepada tim proyek yang berhasil, melibatkan anggota tim proyek dalam pelatihan yang dirasa cocok dengan bidang keahliannya, mendorong sertifikasi profesional manajemen proyek, membentuk project management office, menyesuaikan penggunaan metode life-cycle dengan karakteristik proyek, implementasi knowledge management system, pembentukan project review team, dan implementasi open-door policy.