ABSTRAK
Aplikasi Safe Travel yang diluncurkan pada tahun 2017 oleh Kementerian Luar Negeri RI merupakan wujud pemanfaatan diplomasi digital untuk memberikan perlindungan bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri, khususnya yang bepergian untuk sementara waktu. Namun, hingga Juli 2021, aplikasi Safe Travel baru diunduh sebanyak ±100 ribu pengunduh, baik pada Google Play Store maupun Apple App Store. Dan diketahui hingga Juli 2021, tercatat bahwa sebanyak 98,8% users lost dari total user yang diperoleh pada aplikasi Safe Travel di Google Play Store. Sedangkan pada Apple App Store, diketahui bahwa tingkat retensi pengguna dan rata-rata penggunaan aplikasi per bulan untuk perangkat pengguna yang aktif sangat rendah. Jumlah users lost yang tinggi dan rendahnya penggunaan aplikasi Safe Travel menunjukkan kurangnya penerimaan terhadap aplikasi Safe Travel yang pada akhirnya berpengaruh terhadap upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan bagi WNI yang ada di luar negeri, sesuai yang tertuang pada Permenlu Nomor 5 Tahun 2018. Berdasarkan permasalahan tersebut, digunakan tiga model utama, yaitu UTAUT-2, TAM, dan IS Success Model, yang membentuk model penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna aplikasi Safe Travel. Pengolahan data dilakukan menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan alat bantu SmartPLS 3 pada 144 data yang berhasil dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner online. Dari 21 hipotesis yang diuji dalam penelitian ini, didapatkan bahwa 8 hipotesis ditolak dan sisanya diterima. Faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap penerimaan dan penggunaan aplikasi Safe Travel antara lain behavioral intention, facilitating condition, dan habit. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung antara lain, information quality, system quality, service quality, perceived trust of e-government, attitude, dan effort expectancy. Wawancara dengan pihak pengelola dan pengguna aplikasi Safe Travel kemudian dilakukan, sehingga didapatkan 32 rekomendasi praktis yang dikelompokkan berdasarkan pengaruh dari setiap faktor.
|