ABSTRAK

Salah satu fungsi Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) adalah melakukan kegiatan pengelolaan aplikasi. Permasalahan yang ada di Pusdatin saat ini adalah minimnya indikator kinerja pengelolaan aplikasi yakni baru sebatas penyelenggaraan helpdesk aplikasi. Aplikasi yang saat ini menjadi prioritas utama untuk dikelola oleh Pusdatin adalah E-Monitoring yang sudah 11 tahun diimplementasikan namun belum dilakukan kegiatan pengelolaan. Untuk itu, perlu dilakukan pengelolaan yang tepat. E-Monitoring merupakan aplikasi keuangan yang memiliki fungsi utama untuk membuat rincian pengeluaran, sebagai dasar untuk mengisi aplikasi keuangan yang disediakan oleh Kementerian Keuangan. Data Aplikasi E-Monitoring merupakan rujukan dalam rapat pimpinan di Kementerian Perindustrian sehingga pimpinan dapat melihat rincian pengeluaran dan kinerja penyerapan anggaran secara detail di seluruh satuan kerja. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan dari DeLone and McLean, UTAUT, dan Extended EECM IT. Metode pengambilan data dilakukan dengan kuesioner kepada 107 user aplikasi E-Monitoring. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa Net Benefit implementasi sistem E-Monitoring APBN dipengaruhi oleh Satisfaction dan Intention to Use. Faktor yang memengaruhi Satisfaction, dan Intention to Use sistem, diantaranya System Quality, Service Quality, Perceive Usefulness, Facilitating Condition, dan Social Influence, menjadi pijakan dalam memberikan rekomendasi. Pada penelitian ini, ada 17 rekomendasi yang telah dikonfirmasi oleh Pusdatin Kementerian Perindustrian. Beberapa rekomendasi yang dihasilkan antara lain penyelenggaraan training online untuk user baru aplikasi E-Monitoring APBN, pembentukan satuan tugas helpdesk aplikasi, pembuatan regulasi setingkat Peraturan Menteri untuk implementasi E-Monitoring, dan penyesuaian fungsionalitas E-Monitoring dengan perkembangan kebutuhan informasi di lingkungan Kementerian Perindustrian saat ini, mengingat adanya perubahan aplikasi keuangan dari Kementerian Keuangan.