ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dan mendukung beberapa
aspek kehidupan, peningkatan pemanfaatan teknologi informasi tersebut berbanding
lurus dengan resiko keamanan. Dalam penanganan keamanan teknologi informasi,
terdapat Indeks Keamanan Informasi (KAMI) yang digunakan sebagai alat bantu untuk
melakukan asesmen dan evaluasi tingkat kesiapan (Kelengkapan dan Kematangan)
penerapan keamanan informasi berdasarkan kriteria SNI ISO/IEC 27001. Salah satu
faktor yang menentukan nilai indeks KAMI 4.1 ialah tata Kelola keamanan informasi
yang memiliki definisi kebijakan dan langkah penanggulangan insiden keamanan
informasi CSIRT (Computer Security Incident Response Team) merupakan suatu
organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau dan menaggapi
laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. Namun sejak CSIRT berdiri, layanan
CSIRT di Indonesia saat ini belum banyak berubah dari pertama dicanangkan, yang
berubah hanya teknologi dan beberapa Teknik penyerangan dan pertahanan siber namun
prinsip-prinsip manajemennya dinilai tetap sama. Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan analisis peran dan layanan CSIRT di Indonesia untuk menghadapi ancaman
serangan siber dengan menggunakan framework Carnegie Mellon University (CMU).
Hasil dari penelitian ini ialah berupa rekomendasi dengan melakukan pemetaan dari
hasil penelitian terhadap framework FIRST sehingga didapatkan 10 rekomendasi yang
dapat di berikan terhadap implementasi layanan CSIRT di Indonesia
|