ABSTRAK

Pengguna internet di Indonesia terus bertumbuh setiap tahunnya. Sebagai perusahaan media daring, dituntut terus berinovasi dalam pengembangan produk daringnya untuk meningkatkan jumlah penggunanya. Sejak tahun 2018 sampai 2020, proyek pengembangan produk tidak pernah mencapai sasaran. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya panduan metodologi pengembangan produk perangkat lunak. Interupsi perubahan kebutuhan dan prioritas di tengah berlangsungnya proyek tidak dapat dikendalikan dengan baik. Sehingga berdampak pada capaian proyek yang diselesaikan tidak pernah sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun metodologi pengembangan perangkat lunak untuk dijadikan panduan di salah satu perusahaan media massa berbasis daring berdasarkan prinsip-prinsip dari Essence Framework. Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah design science research (DSR). Perancangan dan pembangunan metodologi pengembangan perangkat lunak dilakukan dengan focus group discussion (FGD) bersama tim proyek internal perusahaan untuk memberikan masukan dari sisi internal sebanyak enam orang dari perwakilan empat tim, dan juga expert judgement sebanyak sepuluh ahli untuk memberikan masukan dari sisi eksternal organisasi. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh sembilan belas praktik dalam metodologi pengembangan perangkat lunak bersifat iteratif, yang dijadikan panduan bagi organisasi studi kasus di antaranya program increment planning, visualize, ambassador, backlog refinement, stories, acceptance criteria, sprint planning, work in progress, incremental design, sprint, daily scrum, pair programming, continuous integration, automated acceptance testing, continuous delivery, sprint review, system demo, release, dan joint retrospective. Praktik-praktik tersebut diperoleh dari delapan metodologi Agile yang paling popular berdasarkan hasil survei VersionOne tahun 2020, yakni Scrum, Kanban, Extreme Programming (XP), Scrum of Scrums (SoS), Scaled Agile Framework (SAFe), Nexus, Diciplined Agile Delivery (DAD), dan Large Scale Scrum (LeSS).