ABSTRAK
Transaksi belanja online di Indonesia diperkirakan mencapai Rp429 triliun pada tahun
2020. Penambahan pengguna baru di e-marketplace pun meningkat sebanyak 51%
selama masa pandemi COVID-19. Pada kuartal tiga tahun 2020, Shopee menduduki
peringkat pertama pada kategori peringkat aplikasi di App Store dan peringkat aplikasi
di Play Store. Meskipun menempati posisi pertama, Shopee masih menerima banyak
keluhan dari para penggunanya. Adanya keluhan dari pengguna menandakan bahwa ada
ketidakpuasan dalam menggunakan aplikasi. Pengguna yang tidak puas sangat rentan
untuk berhenti menggunakan aplikasi dan beralih ke kompetitor. Tujuan penelitian ini
yaitu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna (sisi pembeli)
dan kaitannya dengan keberlanjutan niat untuk menggunakan aplikasi mobile Shopee.
Selain itu, penelitian juga bertujuan untuk menyusun usulan rekomendasi yang
ditujukan pada Shopee untuk meningkatkan kepuasan pengguna aplikasi mobile
Shopee. Penelitian dilakukan dengan metode campuran, yaitu secara kuantitatif dengan
menyebarkan kuesioner dan secara kualitatif dengan melakukan wawancara. Model
penelitian dibangun menggunakan teori Technology Acceptance Model (TAM) dan
teori E-Service Quality. Analisis sebanyak 237 data responden dilakukan dengan
metode Partial Least Square (PLS-SEM). Selanjutnya dilakukan wawancara untuk
mendalami kondisi dan permasalahan yang dirasakan oleh pengguna (sisi pembeli)
aplikasi mobile Shopee. Hasil penelitian menujukkan bahwa faktor mobile app design,
fulfillment, security/privacy, perceived enjoyment, dan social influence memengaruhi
kepuasan pengguna yang lebih lanjut memengaruhi niat penggunaan aplikasi secara
berkelanjutan. Sedangkan faktor customer service tidak ditemukan memengaruhi
kepuasan pengguna. Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi yang
disusun untuk mengurangi keluhan dan ketidakpuasan pengguna aplikasi mobile
Shopee.
|