ABSTRAK
Teknologi Quran International adalah perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di
bidang pendidikan khususnya agama Islam dan berfokus pada pengajaran Al-Qur’an
secara komprehensif. Sejak perusahaan ini pertama kali dibentuk pada tahun 2015, hingga
saat ini perusahaan masih belum dapat mendapatkan keuntungan yang dapat membiayai
operasional dari perusahaan. Lebih lanjut, hal ini disebabkan karena fokus dari sebagian
besar pegawai perusahaan terbagi dengan pengerjaan proyek eksternal diluar perusahaan.
Oleh karena itu, evaluasi business model pada aplikasi Learn Quran Tajwid dilakukan
untuk menghasilkan usulan model monetisasi baru sehingga dapat membantu perusahaan
dalam mendapatkan keuntungan yang lebih. Metode challenged based learning (CBL)
kemudian dilakukan melalui pengumpulan data secara kualitatif dengan contextual
interview untuk menilai aspek e-learning dari aplikasi serta mengetahui teknik in-app
purchasing dan organic marketing yang cocok untuk diterapkan kedepannya. Aplikasi
yang saat ini diteliti kepada 20 sampel responden pengguna aplikasi terdekat dan domain
atau subject expert yang direkomendasi oleh stakeholder adalah yang tersedia dalam
platform Android dan iOS. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa model monetisasi dari
Learn Quran Tajwid perlu diperbaiki secara menyeluruh sehingga kesempatan dari
pengguna aktif yang dimiliki saat ini dapat dengan penuh dimanfaatkan oleh perusahaan.
Dampak dari penelitian ini kemudian juga dapat berguna untuk perusahan rintisan lainnya
agar bisa memiliki perpaduan model monetisasi yang lebih sustainable.
|