ABSTRAK
Nama : Ati Suci Dian Martha
Program Studi : Ilmu Komputer
Judul : Model Agen Pedagogis dengan Pendekatan Integrasi Scaffolding
Metakognitif dan Motivasi dalam Konteks E-Learning Perguruan
Tinggi
Saat ini pembelajaran daring telah menjadi hal yang umum dalam pendidikan di
perguruan tinggi. Pendidikan di era disrupsi teknologi menyebabkan proses pendidikan
berubah dari tatap muka (luring) menjadi daring. Namun, faktor-faktor seperti regulasi
diri dan kelompok yang rendah dapat mempengaruhi keterlibatan kognitif dan motivasi
pemelajar dalam kegiatan belajar secara daring. Sangat penting untuk memberikan
dukungan eksternal dalam proses pembelajaran daring. Pemelajar pada tingkat perguruan
tinggi cenderung terlibat dalam aktivitas yang membutuhkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi dan pengaturan diri, selain itu motivasi belajar perlu terus dikelola selama
pembelajaran daring berlangsung. Oleh karena itu, dukungan eksternal berupa
instruksional scaffolding (perancah) dalam domain metakognitif dan motivasi berperan
penting dalam pembelajaran daring di tingkat perguruan tinggi. Solusi yang ditawarkan
dalam penelitian ini adalah agen pedagogis. Agen pedagogis dengan strategi
pembelajaran perancah memiliki potensi dalam meningkatkan hasil pembelajaran.
Penggunaan perancah dalam penelitian agen pedagogis sebagian besar berfokus pada
perancah metakognitif, sedangkan penggunaan pendekatan motivasi masih sangat
terbatas. Penelitian ini mengusulkan model agen pedagogis dalam konteks perguruan
tinggi, dengan menggunakan pendekatan integrasi perancah metakognitif dan motivasi,
untuk meningkatkan keterlibatan kognitif dan motivasi pemelajar dalam lingkungan
belajar daring.
Kontribusi penelitian ini mencakup model agen pedagogis dan komponen-komponennya,
metode instruksional baru berupa integrasi perancah metakognitif dan motivasi, serta
rekomendasi adopsi agen pedagogis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
kerangka penelitian mixed-methods sekuensial eksplanatori. Partisipan dalam penelitian
ini merupakan pemelajar semester dua Fakultas Informatika Universitas Telkom, pada
mata kuliah Design Thinking yang diselengarakan secara daring (fully-online). Partisipan
terbagi kedalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen (belajar dengan agen pedagogis) dan
kelas kontrol (belajar tanpa agen pedagogis). Pengamatan dilakukan pada kegiatan belajar
individu dan kelompok. Respon terhadap kuesioner metakognisi, survei mendalam,
catatan observasi, dan data LMS merupakan sumber data kuantitatif dan kualitatif untuk
menganalisis pengaruh model agen pedagogis dengan integrasi perancah terhadap
keterampilan self-regulated learning (SRL), co-regulated learning (CoRL), dan
pengalaman pemelajar.
Hasil pengujian menunjukkan agen pedagogis memberikan peningkatan yang signifikan
dengan pengaruh yang sedang terhadap keterampilan regulasi diri (SRL) dan regulasi
viii Universitas Indonesia
kelompok (CoRL) pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Nilai person
measure pada kelas eksperimen juga menunjukkan peningkatan SRL dan CoRL yang
cukup tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hasil tersebut didukung dengan data hasil
belajar individu dan kelompok pada LMS. Keterlibatan kognitif yang tinggi ditunjukkan
oleh kelas eksperimen berdasarkan hasil jawaban benar, hasil jawaban dengan
argumentasi, serta komentar diskusi yang bermakna yang lebih baik dibandingkan dengan
kelas kontrol. Motivasi yang tinggi juga ditunjukkan oleh kelas eksperimen berdasarkan
rata-rata yang tinggi dalam pengumpulan tugas serta partisipasi aktif dalam diskusi
dibandingkan kelas kontrol. Pemelajar merasa terbantu dengan kehadiran agen pedagogis
pada pembelajaran individu dan kelompok secara daring. Mereka menilai bahwa
kehadiran agen pedagogis memberikan petunjuk yang jelas, mendorong pemelajar
mempelajari kembali materi dan mengevaluasi jawaban, serta mendorong pemelajar
terlibat dalam diskusi dan menghargai pendapat orang lain.
Diketahui bahwa bentuk keterlibatan kognitif dan motivasi tertinggi adalah SRL dan
CoRL yang baik. Petunjuk dan bimbingan dari agen pedagogis dimanfaatkan dengan baik
oleh pemelajar pada kelas eksperimen, sehingga pemelajar dapat memiliki tingkat SRL
dan CoRL yang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan integrasi perancah
metakognitif dan motivasi melalui agen pedagogis menumbuhkan keterlibatan kognitif
dan mengelola motivasi pemelajar. Peningkatan keterlibatan kognitif dan motivasi
terbukti melalui upaya yang dilakukan pemelajar dalam kegiatan belajar individu dan
kelompok. Agen pedagogis memainkan peran kunci dalam menyediakan bantuan untuk
meningkatkan keterampilan regulasi diri (SRL) dan kelompok (CoRL). Meningkatnya
keterampilan regulasi diri (SRL) dan kelompok (CoRL) dari pemelajar mendorong
pemelajar meningkatkan keterlibatan kognitif dan motivasi yang menghasilkan
pemahaman yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena perancah metakognitif mengarah
pada pemahaman konseptual yang lebih dalam, yang dibuktikan dengan kemampuan
pemelajar menjawab dan berargumentasi. Disisi lain, perancah motivasi mengelola
motivasi ekstrinsik pemelajar, yang dibuktikan dengan keaktifan dalam diskusi dan
pengumpulan tugas.
Kata kunci: agen pedagogis, keterlibatan kognitif, perancah, metakognitif, motivasi,pembelajaran daring, regulasi diri, regulasi kelompok.
|
|