ABSTRAK
Perkembangan teknologi di era transformasi digital ini memunculkan beberapa tantangan
baru bagi pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta diantaranya
meningkatnya ekspektasi masyarakat Jakarta dalam pelayanan publik dan tuntutan bagi
pemerintah agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Selain itu, adanya
pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan pelayanan publik oleh pemerintah DKI
Jakarta yaitu dengan menghilangkan pelayanan tatap muka. Salah satu hal yang dapat
dilakukan pemerintah DKI Jakarta adalah melakukan berbagai inovasi sistem informasi.
Akan tetapi, fokus pemerintah pada inovasi juga dapat mempengaruhi performa proses
bisnis utama dari pemerintah seperti legacy system yang telah digunakan hingga saat ini.
Berdasarkan analisa fishbone, diketahui akar permasalahan prioritas yaitu belum adanya
arsitektur sistem informasi yang mendukung proses inovasi di pemerintah DKI Jakarta.
Penelitian ini akan menggunakan arsitektur Pace-Layered karena memiliki karakteristik
yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah DKI Jakarta.
Sedangkan metode pengumpulan data, penelitian ini menggunakan studi literatur dari
berbagai sumber yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arsitektur PaceLayered dapat menyelesaikan permasalahan inovasi yang berdampak pada legacy system
pemerintah DKI Jakarta. Arsitektur ini dapat melakukan maintenance performa inovasi
dan legacy system, meningkatkan customer engagement dan membentuk keunggulan
kompetitif bagi pemerintah DKI Jakarta.
|