ABSTRAK
Salah satu bentuk penerapan e-government dalam pengelolaan kinerja pada Badan Riset
dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah sistem informasi pemantauan dan evaluasi yang
dikenal dengan Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMonev). SIMonev menyediakan
data kinerja yang digunakan untuk mengukur akuntabilitas kinerja sesuai dengan
indikator Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penerapan
SIMonev telah dilakukan sejak tahun 2016 dan membuat pengelolaan kinerja menjadi
lebih rapi dan terpantau sehingga nilai akuntabilitas dapat meningkat sesuai dengan
harapan pimpinan. Namun sejak tahun 2019, nilai akuntabilitas kinerja tidak mencapai
harapan. Kondisi ini menunjukkan bahwa SIMonev belum dapat memenuhi tuntutan
kualitas pengelolaan kinerja yang semakin meningkat seiring dengan semakin
meningkatnya nilai SAKIP. Berdasarkan penelusuran masalah, ditemukan bahwa salah
satu penyebab kondisi ini adalah implementasi SIMonev yang belum optimal.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan faktor-faktor
implementasi e-government PeGI yang terdiri dari Kebijakan, Kelembagaan,
Infrastruktur, Aplikasi, dan Perencanaan serta indikator akuntabilitas Koppell untuk
mengukur implementasi SIMonev terhadap akuntabilitas kinerja. Pengolahan dan
analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Partial Least Square Structural
Equation Model (PLS-SEM) terhadap 81 data respons kuesioner yang terkumpul. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kelembagaan dan kehandalan aplikasi SIMonev
mempengaruhi akuntabilitas kinerja, sedangkan kebijakan, infrastruktur dan
perencanaan tidak terbukti mempengaruhi akuntabilitas kinerja.
|