ABSTRAK
Rendahnya tingkat keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia serta
besarnya potensi pemanfaatan Massive Open Online Course di Indonesia, mendorong
PT ABC untuk mengembangkan suatu platform pelatihan secara daring yang diberi
nama Pijar Mahir. Untuk mampu bersaing dengan platform pelatihan sejenis, PT ABC
telah menyusun target berupa Monthly Active User (MAU), Gross Merchandise Value
(GMV), serta nilai pangsa pasar (market share) dari Pijar Mahir. Namun, berdasarkan
data pada tahun 2021 diketahui bahwa target Pijar Mahir tidak tercapai. Oleh karena itu,
perlu dilakukan evaluasi kepada pengguna Pijar Mahir. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat yang dapat memengaruhi niat
pengguna dalam mengadopsi platform Pijar Mahir serta memberikan rekomendasi
berdasarkan hasil penelitian. Model penelitian dibangun dengan menggunakan
gabungan konstruk dari teori Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2
(UTAUT2) dengan konstruk Contents of Platform, Lack of Accessibility, Lack of
Interactivity, serta Tradition Barrier. Sebanyak 106 data terkumpul dari hasil survei
secara daring dengan menggunakan kuesioner, yang kemudian diolah dengan
menggunakan PLS-SEM. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat dua faktor yang
dapat mendorong niat pengguna untuk mengadopsi Pijar Mahir yaitu Contents of
Platform dan Performance Expectancy. Selain itu juga terdapat dua faktor penghambat
yang berpengaruh secara signifikan terhadap niat pengguna untuk mengadopsi Pijar
Mahir yaitu Price Value dan Lack of Interaction. Berdasarkan faktor-faktor tersebut
disusun tujuh rekomendasi bagi penyedia Pijar Mahir yang diharapkan dapat membantu
untuk meningkatkan niat adopsi dari para pengguna.
|