ABSTRAK
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) merupakan salah satu
unit utama dalam struktur organisasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek), yang mempunyai tugas menyelenggarakan
penyusunan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan serta pengelolaan sistem
perbukuan. Dalam mendukung tugas dan fungsinya, BSKAP memiliki program pada
rencana strategis organisasi untuk menerapkan manajemen pengetahuan (KM).
Meskipun demikian, hingga saat ini penerapan KM belum terealisasi karena tidak yakin
sepenuhnya mengenai kesiapan organisasi. Sehingga untuk mencapai keberhasilan perlu
dilakukan pengukuran tingkat kesiapan penerapan KM di BSKAP. Penelitian ini
menggunakan desain exploratory. Model penelitian ini dikembangkan berdasarkan
penelitian sebelumnya dan hasil validasi pakar. Terdapat 22 faktor yang digunakan
untuk mengukur tingkat kesiapan penerapan KM di BSKAP, yaitu motivasi (individu
dan pimpinan), sumber daya manusia (SDM), komitmen (individu dan pimpinan),
inovasi dan kreativitas, goodwill (pimpinan), integritas, performance expectancy, effort
expectance, social expectancy, penghargaan, kebijakan, kepemimpinan, budaya
organisasi, kerja sama, lingkungan, monitoring dan evaluasi, network, kesempatan,
anggaran, change management, IT, dan sarana prasarana. Data dikumpulkan dari 382
pegawai BSKAP dan berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, didapatkan nilai
kesiapan penerapan KM di BSKAP adalah sebesar 80,6% atau masuk dalam level
receptive menurut skala Rao. Level ini memiliki arti bahwa BSKAP telah siap dalam
menerapkan KM, namun masih dapat melakukan peningkatan kesiapan menuju pada
level optimal. Salah satu bentuk peningkatan kesiapan tersebut adalah melakukan
pembenahan pada faktor sumber daya manusia.
|