ABSTRAK
Salah satu perusahaan teknologi di bidang pertanian yaitu Agreeculture.id (Agree),
menerapkan Scrum sebagai kerangka kerja pengembangan perangkat lunaknya. Namun,
pada realitanya, Agree masih memiliki kendala pada implementasinya. Kendala tersebut
terkait poin target yang masih tidak tercapai di beberapa Sprint. Hal ini terjadi karena
implementasi Scrum di Agree belum dilaksanakan dengan baik, sehingga mengalami
keterlambatan rilis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat
kematangan implementasi Scrum pada proses pengembangan perangkat lunak di Agree.
Penelitian ini menggunakan mixed-methods (metode kombinasi) dengan
menggabungkan data yang didapatkan secara kualitatif dan kuantitatif. Peneliti
menyebarkan kuesioner Scrum Maturity Model yang telah mengikuti standar Scrum
Guide 2017 secara daring kepada 46 orang Scrum Team Agree. Peneliti juga melakukan
wawancara dengan 2 Scrum Master dan 1 Product Owner Agree serta observasi sebagai
data pendukung untuk memperkuat hasil kuesioner. Selanjutnya, data kuesioner diolah
menggunakan metode olah data Key Process Area (KPA) Rating yang diadopsi dari
Agile Maturity Model. Hasil dari pengukuran ini menunjukkan bahwa tingkat
kematangan Agree berada pada Level 2 (Managed) dari 5 level kematangan. Setelah
didapatkan hasil akhir pengukuran SMM, peneliti memetakan praktik-praktik yang
menjadi sasaran perbaikan sesuai dengan target yang ingin dicapai Agree yaitu Level 3
(Defined) dan mengoptimalkan praktik-praktik wajib Scrum Maturity Model pada Level
2 dan Level 3 agar menjadi Fully Achieved. Dari pemetaan tersebut, dihasilkan 2
rekomendasi perbaikan pada Level 2 (Managed) dan 6 rekomendasi perbaikan pada
Level 3 (Defined) disertai dengan prioritas pelaksanaan yang diperoleh dari wawancara
Scrum expert. Hasil akhir penelitian ini adalah dokumen rekomendasi perbaikan dan
prioritas yang telah divalidasi oleh Agree. Dokumen tersebut dapat dijadikan acuan
untuk strategi perbaikan dalam meningkatkan implementasi Scrum di Agree guna
memberikan nilai bisnis yang lebih optimal di tengah persaingan perangkat lunak.
|