ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat pesat menjadikan setiap negara
dipaksa menyerap dan memanfaatkan TI sebaik mungkin. Penyerapan dan pemanfaatan
teknologi merambah pada semua aspek kehidupan masyarakat. Aktivitas sosial, ekonomi,
pendidikan, kesehatan, dan budaya tidak dapat menghindar dari kebutuhan terhadap
teknologi informasi. Sebagai salah satu rumah sakit milik Pemerintah Daerah, RSUD AlIhsan Provinsi Jawa Barat wajib menerapkan sistem teknologi informasi telekomunikasi
yang biasa disebut SIM RS. SIM RS sebagai tuntutan regulsi juga sebagai upaya agar
seluruh proses di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat terkelola dengan baik sehingga
setiap layanan berjalan efektif dan efesien. Tetapi, sangat disanyangkan hal tersebut
belum terwujud karena beberapa masalah. Kuranggnya sumber daya manusia (SDM) TI,
terhambatnya pengembangan TI, dan tidak diketahui tingkat kapabilitas tata kelola TI
karena belum pernah dilakukan evaluasi terhadap tata kelola TI menjadi penyebab
pemanfaatan teknologi Informasi Telekomunikasi di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat
belum optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola TI dengan menggunakan
krangka kerja COBIT 2019. Proses pengumpulan data dilakukan menggunakan dua
pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui wawancara, analisis dokumen, dan
kuesioner. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa terdapat beberapa domain yang
mendapatkan level 2 yaitu APO07 dan BAI08, lima proses yang berada pada level 3
APO04, APO05, APO08, BAI02, dan BAI05. Kemudian terdapat satu proses yang berada
pada level 0 yaitu BAI03.
|