ABSTRAK

Dalam menghadapi era disrupsi, PT X (Persero) melakukan transformasi digital pada seluruh proses bisnis, layanan dan produknya sehingga membutuhkan pengembangan berbagai perangkat lunak. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut PT X telah mengimplementasikan framework Scrum sejak tahun 2019. Namun menurut laporan perkembangan proyek selama semester satu tahun 2020, capaian penyelesaian Backlog dan Sprint Goals hanya sebesar 69,22% dari 100% yang ditargetkan sehingga berdampak pada berbagai keterlambatan proyek. Berdasarkan paparan dari salah satu Product Owner, masalah tersebut menyebabkan PT X mengalami kerugian dari hilangnya potensi pertumbuhan pendapatan bisnis. Pada tahap awal, melalui studi dokumen pada aplikasi JIRA dan dokumen terkait proses Scrum serta wawancara dengan salah satu Scrum Master, penelitian ini menemukan terdapat berbagai penyimpangan praktik Scrum khususnya pada Scrum Artifacts yang terindikasi menjadi akar masalah utama. Pengukuran tingkat kematangan dilakukan melalui penyebaran kuesioner elektronik yang berisi 83 pertanyaan dari Scrum Maturity Model (SMM) yang telah dimodifikasi sesuai Scrum Guide 2020, kepada 5 tim Scrum business dan business support yang diwakili oleh 4 Scrum Master. Data kuesioner dan evidence yang diperoleh kemudian diolah menggunakan Key Process Area (KPA) Rating. Pengukuran tingkat kematangan menunjukkan bahwa PT X masih berada pada kematangan tingkat 1 (Initial) dari 5 tingkat kematangan. Rekomendasi perbaikan difokuskan kepada perbaikan kualitas Scrum Artifacts yang juga merupakan salah satu sasaran khusus pada tingkat kematangan 2 yang tidak berhasil dicapai oleh PT X. Sebanyak 14 rekomendasi terbagi dalam 4 kelompok meliputi, Product Backlog, Sprint Backlog, Release Burndown Chart, dan Sprint Burndown Chart. Rekomendasi yang telah divalidasi melalui wawancara dengan Scrum Master Lead PT X diberikan dan disarankan untuk diimplementasikan secara konsisten guna meningkatkan kapabilitas implementasi Scrum di PT X agar masalah capaian Scrum dan keterlambatan proyek dapat teratasi.