ABSTRAK
Intergrasi transportasi publik DKI Jakarta telah dilakukan dimulai tahun 2019. Tahapan
ini dilakukan dalam implementasi intelligence transportation system guna mencapai
konsep future of mobility. Integrasi dilakukan dalam tiga tahap hingga tahun 2030.
Perusahaan transportasi publik berupaya terus untuk bertransformasi agar selaras dengan
konsep future of mobilty. Pada tahun 2020 proses implementasi dilaksanakan pada tahap
II, tetapi pandemi Covid-19 berdampak terhadap proses transformasi bisnis baik dari
pengembangan integrasi, aktivitas ekonomi, dan aktivitas sosial. Salah satunya adalah PT
Transportasi Jakarta yang mengalami dampak tidak tercapai target penerapan konsep
future of mobility yang hanya terimplementasi sebesar 52,97% dari target yang
diharapkan. Perusahaan perlu melakukan adaptasi terkait dengan strategi bisnis yang
dijalankan, sehingga target yang direncanakan tepat waktu. Penelitian ini akan
menganalisis dan merumuskan strategi transformasi digital dalam menghadapi future of
mobility dan pandemi Covid-19. PT Transportasi Jakarta merupakan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) yang mengelola transportasi Bus Rapid Transit.. Penelitian ini
merupakan penelitian studi kasus secara kualitatif dengan melakukan wawancara kepada
pihak internal perusahaan dan studi dokumen. Pendekatan penelitian menggunakan open
coding dan induktif. Perumusan strategi menggunakan teori Sunil Gupta yang
dibandingkan dengan 4 peneliti lain untuk menghasilakan kerangka strategi bisnis digital.
Proses analisis ini menggunakan metode analisis BMC, Value Chain, Benchmarking,
PESTEL, Porters’s five forces, Tren Teknologi, dan SWOT. Kemudian dilakukan analisis
berdasarkan framework sunil gupta dengan 4 tahapan dimulai reimagine your business,
reevaluate your value chain, reconnect with your customer, dan rebuild your
organization. Hasil dari analisis penelitan yang diperoleh terdapat 19 rumusan strategi
digital bisnis dalam memenuhi konsep future of mobility yaitu 6 strategi terkait dengan
pelanggan sebagai pusat layanan, 4 strategi terkait konektivitas objek layanan, 2 strategi
terhadap pengenaan harga yang dinamis, 3 strategi terkait ntegrasi transportasi publik,
serta 4 strategi terkait kolaborasi seamless dan inovatif.
|