ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan termasuk aktivitas pemerintahan. Pemerintah berupaya menyediakan layanan
berkualitas yang selalu tersedia serta dapat diakses kapan dan dimana saja melalui
optimalisasi TIK. Upaya tersebut dikenal dengan e-government atau sistem pemerintahan
berbasis elektronik (SPBE). Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menerapkan egovernment untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Organisasi berharap
mengetahui maturitas e-government yang telah dikembangkan dan mendapat
rekomendasi guna meningkatkan e-government serta pertimbangan menentukan
kebijakan dan strategi TIK. Namun, e-government belum pernah dievaluasi sehingga
menimbulkan kekhawatiran berdampak pada ketidaktepatan dalam menentukan
kebijakan dan strategi. Penelitian menganalisis maturitas e-government (kapabilitas
proses dan layanan) menggunakan Pedoman Pemantauan dan Evaluasi SPBE yang
disesuaikan. Kuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian, pendekatan kuantitatif
untuk mendapat nilai indeks, dan pendekatan kualitatif untuk menyusun rekomendasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks maturitas e-government adalah sebesar 2,35
dengan predikat “Cukup”. Capaian tersebut dipengaruhi oleh maturitas domain yang
merepresentasikan kapabilitas masing-masing. Domain “Layanan SPBE” sebagai
representasi kapabilitas layanan memenuhi target dan memiliki maturitas lebih tinggi
dibanding domain yang merepresentasikan kapabilitas proses, artinya kemampuan pada
aspek teknis lebih dominan dari pada aspek proses bisnis. Secara umum e-government
mampu menjalankan operasi dari berberapa sumber daya dalam satu transaksi tetapi
belum didukung oleh kebijakan internal sebagai landasan tata kelola dan manajemen.
Rekomendasi disusun pada domain-domain yang belum memenuhi target, yaitu
“Kebijakan Internal SPBE”, “Tata Kelola SPBE” dan “Manajemen SPBE” yang
direfleksikan dengan analisis e-government saat ini dan studi literatur agar terwujud
keterpaduan.
|