ABSTRAK
PT XYZ merupakan salah satu perusahaan financial technology atau dapat disebut
dengan fintech dengan kategori P2P Lending. PT XYZ ini memberikan layanan jasa
berbentuk pinjam meminjam yang dikhususkan bagi para borrower individu atau institusi
produktif yang sedang membutuhkan dana untuk membangun bisnis mereka. Salah satu
bidang yang dicakup oleh PT XYZ ini adalah bidang retail yang memfokuskan pada
UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah. Pinjaman pada bidang retail ini tergolong
unik karena memiliki limit pinjaman yang kecil dan jumlah borrower yang banyak.
Dengan jumlah borrower dan pengajuan pinjaman yang banyak, tentunya akan
memengaruhi processing time dari proses bisnis yang ada. Masalah timbul karena sistem
pada PT XYZ ini masih menggunakan proses manual, dimana walaupun sudah 100%
menggunakan website akan tetapi masih membutuhkan proses pengecekkan secara
manual oleh user. Hal ini tentunya akan memperlambat processing time dari pengajuan
pinjaman. Dalam penelitian ini akan menggunakan konsep business process
reengineering atau BPR dengan bantuan UML activity diagram dalam melakukan
analisis serta perancangan perbaikan proses pengajuan pinjaman saat ini, metodologi
agile scrum dalam perancangan pengembangan hasil perbaikan process flow serta
menggunakan skenario uji coba untuk melakukan uji coba dari hasil perbaikan process
flow yang baru. Penelitian ini akan menggunakan metode mixed method antara kualitatif
dengan kuantitatif. Data-data yang akan digunakan berupa hasil wawancara dengan
Product Manager dan Relationship Manager, data processing time pengajuan pinjaman,
dokumen process flow saat ini, serta visi, misi dan target pengembangan pada tahun 2022.
Hasil penelitian ini akan berupa hasil rekomendasi process flow baru yang memperbaiki
process flow yang lama. Selain itu terdapat juga skenario uji coba untuk dilakukan uji
coba hasil rekomendasi process flow yang baru untuk menemukan masalah dan untuk
menguji processing time. Ditemukan bahwa terdapat tahap-tahap yang masih manual dan
beberapa tahap yang memiliki sifat redundansi, sehingga dari tahap tersebut setidaknya
terpilih enam tahap untuk diperbaiki ulang menjadi tiga tahap. Tahap tersebut diperbaiki
dengan harapan untuk mempercepat processing time.
|