ABSTRAK
Aplikasi MuTrans yang diluncurkan pada Oktober 2020 oleh Pemerintah Kota Tebing
Tinggi melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tebing Tinggi
merupakan salah satu wujud dari pemanfaatan teknologi digital untuk membantu
memulihkan perekonomian di Kota Tebing Tinggi, khususnya bagi para penyedia jasa
transportasi becak motor dan pelaku UMKM di Kota Tebing Tinggi. Selain itu,
peluncuran aplikasi ini juga sebagai salah satu bentuk pewujudan misi Diskominfo
untuk menjadikan Kota Tebing Tinggi menjadi Smart City dengan memanfaatkan
sumber daya berbasis kearifan lokal. Namun, hingga Januari 2022 jumlah pengguna
aplikasi MuTrans hanya 1.897 pengguna dan tidak memenuhi target awal pengguna
yang ditetapkan oleh Diskominfo. Rendahnya jumlah pengguna aplikasi MuTrans
menunjukkan kurangnya penerimaan masyarakat terhadap aplikasi MuTrans yang
diluncurkan oleh Pemerintah Kota melalui Diskominfo. Berdasarkan hal tersebut,
digunakan kerangka kerja Push Pull Mooring (PPM) yang membentuk model penelitian
untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi niat pengguna untuk beralih dari
menggunakan layanan becak motor secara konvensional ke layanan aplikasi MuTrans.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik CB-SEM dengan alat bantu
AMOS 21 pada 214 data yang berhasil dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner
online. Dari 10 hipotesis yang diuji dalam penelitian ini, sebanyak 6 hipotesis diterima
dan 4 hipotesis ditolak. Faktor – faktor yang memengaruhi niat pengguna untuk beralih
menggunakan aplikasi MuTrans yaitu Perceived Seacrh Effort, Subjective Norm, dan
Perceived Ease of Use. System Quality diketahui menjadi faktor yang memengaruhi
pengguna secara tidak langsung. Berdasarkan faktor – faktor tersebut juga dihasilkan
rekomendasi praktis yang dapat digunakan oleh Diskominfo sebagai acuan dalam
pengembangan aplikasi MuTrans ke depannya.
|