ABSTRAK
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan santunan kepada korban kecelakaan
lalu lintas dan penumpang angkutan umum, perusahaan terus berupaya melakukan
inovasi dengan cara memadukan perubahan proses bisnis dengan pemanfaatan teknologi
informasi. Implementasi sistem verifikasi biaya medis merupakan salah satu contoh
transformasi digital yang dilakukan perusahaan untuk mencapai misi perusahaan yang
telah ditetapkan. Namun implementasi sistem ini belum berhasil mencapai target dan
mempengaruhi kecepatan pembayaran santunan yang merupakan salah satu Key
Performance Indicator perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan implementasi sistem verifikasi biaya medis
dan diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada PT Jasa Raharja agar
implementasi sistem verifikasi biaya medis pada periode selanjutnya dapat berhasil.
Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif – kuantitatif, dan pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara, analisis dokumen dan kuesioner. Identifikasi faktor
tersebut menggunakan berbagai tinjauan pustaka untuk selanjutnya dilakukan validasi
oleh pengguna sistem. Faktor penyebab kegagalan yang didapat dari hasil wawancara
divalidasi dan diolah menggunakan open coding analysis untuk selanjutnya diolah
secara kuantitatif dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil dari
penelitian ini didapatkan empat faktor antara lain proses, personil, teknologi dan
organisasi serta 15 sub faktor yang menyebabkan kegagalan implementasi sistem
verifikasi biaya medis di PT Jasa Raharja.
|