ABSTRAK

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki rencana besar untuk mewujudkan Satu Data Kesehatan Nasional di Indonesia. Agar bisa mewujudkan hal tersebut, diperlukan sebuah penelitian untuk menentukan arsitektur infrastruktur Satu Data Kesehatan Nasional agar bisa menyimpan dan mengelola data rekam medis seluruh masyarakat Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi pustaka terkait rencana implementasi Satu Data Kesehatan Nasional dari berbagai regulasi dan penelitian sebelumnya. Selain itu, penelitian kualitatif juga dilakukan dengan wawancara dan focus group discussion (FGD) untuk menemukan berbagai tantangan dalam rencana implementasi Satu Data Kesehatan Nasional. Hasil dari penelitian ini adalah arsitektur infrastruktur Satu Data Kesehatan Nasional idealnya terdesentralisasi di fasilitas kesehatan, dimana data rekam medis elektronik disimpan dan dikelola oleh fasilitas kesehatan dan diintegrasikan dengan platform Indonesia Health Service (IHS). Namun karena masih banyak fasilitas kesehatan di Indonesia yang belum mampu mengelola dan menyimpan data rekam medis elektroniknya sendiri, maka muncul beberapa alternatif skenario arsitektur yang melibatkan pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat untuk mengelola dan menyimpan rekam medis elektronik.