Perangkat lunak supply chain management system adalah sebuah sistem yang digunakan
oleh perusahaan manufaktur untuk membantu memaksimalkan efisiensi proses yang
ada dalam kegiatan mengolah bahan baku menjadi barang jadi maupun barang setengah
jadi. Dalam prosesnya, dalam kegiatan supply chain management ada 3 tahap yang
dilakukan yaitu material management, planning and control, serta production process.
Meskipun tahap yang dilalui berbagai perusahaan manufaktur sama, namun alur dan
strategi yang digunakan dalam masing-masing perusahaan tentu berbeda sesuai dengan
jenis barang yang dihasilkan perusahaan tersebut. Dengan persamaan dan perbedaan
tersebut, perangkat lunak supply chain management system dapat dikembangkan
dengan menggunakan metode software product line engineering yang menggunakan
prinsip mass customisation dimana dalam pengembangannya menganalisis apa yang
menjadi commonality serta variability dari sistem SCM yang dikembangkan sesuai
dengan berbagai kebutuhan perusahaan. Dengan pendekatan SPLE, diharapkan dapat
dikembangkan berbagai spesifikasi SCM dengan lebih efisien secara biaya dan waktu.
Penelitian ini melanjutkan penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah menghasilkan
melakukan pendefinisian kebutuhan serta variasi spesifikasi serta mengembangkan
berbagai reusable artefacts untuk fitur-fitur tersebut. Pada penelitian ini dilakukan
integrasi dari seluruh reusable artefact hasil dari penelitian sebelumnya untuk dapat
melakukan pengembangan backend system untuk sistem SCM secara utuh dengan metode
SPLE. Pengembangan sistem SCM dengan metode SPLE pada penelitian ini dilakukan
dengan paradigma delta-oriented programming dan bahasa pemrograman Abstract Behavioral Specification. Setelah pengembangan sistem SCM berhasil dilakukan kemudian
dilakukan perbandingan dengan pengembangan sistem SCM menggunakan pendekatan
clone-and-own. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah variasi supply chain management
system yang dikembangkan dengan metode SPLE dengan solusi alternatif terhadap isu
pengembangan yang ada serta analisis perbandingan pengembangan dengan pendekatan
SPLE dan pendekatan clone-and-own dalam berbagai aspek
|
|