Mahasiswa drop out memiliki dampak negatif untuk mahasiswa serta perguruan
tinggi. Mahasiswa dikatakan drop out apabila mahasiswa tersebut belum
dapat menyelesaikan masa studinya dalam rentang waktu yang telah ditentukan.
Data mengenai status penyelesaian serta data akademis mahasiswa terekap
pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Berdasarkan data tersebut,
mahasiswa drop out pada tahun 2019 mencapai 602.208 mahasiswa atau 7%
dari total mahasiswa. Penelitian menggunakan data PDDikti untuk memprediksi
drop out telah dilakukan untuk mahasiswa yang telah mencapai tujuh tahun masa
studi. Namun, belum terdapat sistem berbasis web yang dapat memprediksi
mahasiswa drop out menggunakan data semester yang lebih sedikit dan visualisasi
yang menggambarkan mahasiswa drop out berdasarkan data yang diperoleh
dari PDDikti melalui API tertentu. Penelitian ini membandingkan empat
model pembelajaran mesin untuk memprediksi drop out dimana model CatBoost
dengan teknik undersampling edited nearest neighbors merupakan classifier
terbaik untuk memprediksi drop out dengan f1-score sebesar 64.23%. Selain
itu, penelitian ini berhasil mengimplementasi sistem berbasis web yang dapat
digunakan untuk melakukan visualisasi data berdasarkan API yang digunakan
untuk memperoleh data dari PDDikti dan juga prediksi mahasiswa yang berpotensi
drop out berdasarkan data dari PDDikti. Visualisasi mahasiswa drop out berhasil
divisualisasi dengan menggunakan diagram sankey, diagram geo, dan diagram bar.
Perolehan data dapat dilakukan menggunakan query data dengan API yang dibuat
menggunakan Express.js dan Flask.
|
|