ABSTRAK
Nama : Hasan Shahab
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul : Perancangan Manajemen Risiko Keamanan Informasi
Menggunakan International Organization for Standardization /
International Electrotechnical Commission 27005:2018: Studi
Kasus Badan Narkotika Nasional
Pembimbing : Prof. Dr. Achmad Nizar Hidayanto, S.Kom., M.Kom.
Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah lembaga pemerintahan yang bertugas untuk
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalah gunaan dan Peredaran Gelap Narkotika
(P4GN). BNN memiliki Pusat Penelitian Data dan Informasi (Puslitdatin) yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Masalah utama yang dihadapi adalah adanya risiko serangan siber yang masuk ke BNN
tinggi yang juga diperkuat dengan hasil evaluasi SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik) BNN di tahun 2021 berada pada angka indeks 2,21 dari skala 5. Rendahnya
indeks SPBE tahun 2021, salah satunya disebabkan karena indikator 21 (Pelaksanaan
Manajemen Risiko) masih berada pada level 1. Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan perancangan manajemen risiko keamanan informasi yang dapat
mendukung pelaksanaan SPBE pada Badan Narkotika Nasional. Penelitian ini
bermanfaat untuk mengetahui identifikasi risiko dalam penilaian risiko keamanan
informasi, sehingga dapat memberikan penilaian konsekuensi dan dampak risiko
keamanan informasi serta dapat memberikan rekomendasi kontrol terkait pengelolaan
risiko (mitigasi risiko) kepada organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif,
yang dilakukan dengan wawancara kepada tim teknis TIK di Puslitdatin BNN serta
menggunakan teknik analisis tematik. Kerangka kerja manajemen risiko keamanan
informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah International Organization for
Standardization/International Electrotechnical Commission (ISO/IEC) 27005:2018,
ISO/IEC 27002:2022, dan National Institute of Standards and Technology Special
Publication 800-30 Revision 1 (NIST SP 800-30 Rev.1). Aset adalah segala sesuatu
yang memiliki nilai bagi Puslitdatin dan karenanya memerlukan perlindungan,
sedangkan ancaman adalah peristiwa apa pun yang berpotensi berdampak buruk pada
operasi dan aset Puslitdatin melalui perusakan, pengungkapan, atau modifikasi
informasi yang tidak sah, dan penolakan atau penghentian layanan. Dari penelitian
didapatkan 78 aset yang teridentifikasi berkaitan dengan kegiatan Puslitdatin BNN dan
terdapat 570 skenario peristiwa ancaman dari 16 sumber ancaman. Hasil penilaian
tingkat risiko menunjukan sebanyak 37 skenario perlu dimitigasi dan 533 skenario
diterima oleh Puslitdatin BNN. Pada penanganan risiko keamanan informasi dihasilkan
20 jenis rekomendasi kontrol yang diantaranya yaitu membuat kebijakan keamanan
informasi, penerapan kontrol hak akses, penerapan secure authentication, pengadaan
genset khusus data center, penerapan manajemen screen and desk policy, dan
melakukan enkripsi data/informasi penting. Hasil penelitian ini adalah rancangan
dokumen manajemen risiko keamanan informasi BNN.
|