ABSTRAK
Nama : Nur Hafsari Setyorini
Program Studi : Sistem Informasi
Judul : Pembelajaran untuk Adopsi Kecerdasan Artifisial Indonesia
di Ranah Publik berdasarkan Gambaran Adopsi Kecerdasan
Artifisial di Negara-Negara lain
Pembimbing : Drs. Widijanto Satyo Nugroho, M.Math, Ph.D.
Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang me-
mungkinkan mesin untuk menerima, mengolah, dan membuat keputusan berdasarkan data
yang diterima. Kehadiran AI yang semakin menjamur di kehidupan masyarakat membuat
pemerintah di berbagai negara berinisiatif untuk mengimplementasikan AI secara publik
dengan mengeluarkan strategi AI nasional. Indonesia yang sudah mengeluarkan strategi
AI nasional namun belum mengadopsi AI secara menyeluruh memiliki kesempatan un-
tuk belajar dari negara lain agar adopsi AI di Indonesia berlangsung dengan efektif dan
efisien.
Penelitian ini berfokus untuk menemukan pelajaran atau hikmah yang dapat diguna-
kan oleh Indonesia dalam mengadopsi AI di ranah publik. Hal ini dicapai dengan menin-
jau aspek sosioteknis dalam implementasi AI dengan membandingkan kerangka kultur
Hofstede, indeks kesiapan AI pemerintah 2022, dan survei menyangkut sikap publik dan
perusahaan terhadap AI dari negara-negara pembanding.
Aspek strategi juga diteliti dengan melihat strategi AI nasional di negara-negara pem-
banding dalam kerangka yang sama. Adapun negara-negara yang dilibatkan dalam peneli-
tian ini adalah Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Indonesia.
Hal pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi aspek-aspek
yang diperlukan untuk memahami strategi AI nasional. Setelah itu, dilakukan litera-
ture review dengan metode 3C+2S (compare, contrast, criticize, synthesize, summary)
terhadap semua data untuk menentukan apakah kondisi sosial dan teknologi dipertim-
bangkan dalam strategi AI nasional dan menemukan kesamaan serta perbedaan dari selu-
ruh aspek. Semua jawaban dari penelitian ini kemudian ditarik kesimpulan untuk mene-
mukan poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam implementasi AI di Indonesia.
Hasil dari penelitian adalah kerangka kerja untuk memahami strategi AI nasional yang
secara umum terdiri dari kondisi saat ini, strategi yang digunakan, dan komunikasi strategi
kepada pihak lain. Dengan meneliti strategi AI nasional di keenam negara menggunakan
kerangka kerja yang telah dibuat, ditemukan bahwa aspek sosial masih jarang dipertim-
bangkan dalam strategi AI nasional dibandingkan dengan aspek teknologi.
Penelitian ini juga menunjukkan walaupun Indonesia memiliki beberapa kemiripan
secara budaya dengan negara lain, Indonesia mengalami ketertinggalan jauh dalam kesi-
apannya untuk mengadopsi AI khususnya dari sektor teknologi. Kesamaan lain terlihat
pada bidang yang diprioritaskan dalam strategi dan kesediaan setiap negara untuk memABSTRAK
Nama : Nur Hafsari Setyorini
Program Studi : Sistem Informasi
Judul : Pembelajaran untuk Adopsi Kecerdasan Artifisial Indonesia
di Ranah Publik berdasarkan Gambaran Adopsi Kecerdasan
Artifisial di Negara-Negara lain
Pembimbing : Drs. Widijanto Satyo Nugroho, M.Math, Ph.D.
Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang me-
mungkinkan mesin untuk menerima, mengolah, dan membuat keputusan berdasarkan data
yang diterima. Kehadiran AI yang semakin menjamur di kehidupan masyarakat membuat
pemerintah di berbagai negara berinisiatif untuk mengimplementasikan AI secara publik
dengan mengeluarkan strategi AI nasional. Indonesia yang sudah mengeluarkan strategi
AI nasional namun belum mengadopsi AI secara menyeluruh memiliki kesempatan un-
tuk belajar dari negara lain agar adopsi AI di Indonesia berlangsung dengan efektif dan
efisien.
Penelitian ini berfokus untuk menemukan pelajaran atau hikmah yang dapat diguna-
kan oleh Indonesia dalam mengadopsi AI di ranah publik. Hal ini dicapai dengan menin-
jau aspek sosioteknis dalam implementasi AI dengan membandingkan kerangka kultur
Hofstede, indeks kesiapan AI pemerintah 2022, dan survei menyangkut sikap publik dan
perusahaan terhadap AI dari negara-negara pembanding.
Aspek strategi juga diteliti dengan melihat strategi AI nasional di negara-negara pem-
banding dalam kerangka yang sama. Adapun negara-negara yang dilibatkan dalam peneli-
tian ini adalah Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Indonesia.
Hal pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi aspek-aspek
yang diperlukan untuk memahami strategi AI nasional. Setelah itu, dilakukan litera-
ture review dengan metode 3C+2S (compare, contrast, criticize, synthesize, summary)
terhadap semua data untuk menentukan apakah kondisi sosial dan teknologi dipertim-
bangkan dalam strategi AI nasional dan menemukan kesamaan serta perbedaan dari selu-
ruh aspek. Semua jawaban dari penelitian ini kemudian ditarik kesimpulan untuk mene-
mukan poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam implementasi AI di Indonesia.
Hasil dari penelitian adalah kerangka kerja untuk memahami strategi AI nasional yang
secara umum terdiri dari kondisi saat ini, strategi yang digunakan, dan komunikasi strategi
kepada pihak lain. Dengan meneliti strategi AI nasional di keenam negara menggunakan
kerangka kerja yang telah dibuat, ditemukan bahwa aspek sosial masih jarang dipertim-
bangkan dalam strategi AI nasional dibandingkan dengan aspek teknologi.
Penelitian ini juga menunjukkan walaupun Indonesia memiliki beberapa kemiripan
secara budaya dengan negara lain, Indonesia mengalami ketertinggalan jauh dalam kesi-
apannya untuk mengadopsi AI khususnya dari sektor teknologi. Kesamaan lain terlihat
pada bidang yang diprioritaskan dalam strategi dan kesediaan setiap negara untuk mem-ABSTRAK
Nama : Nur Hafsari Setyorini
Program Studi : Sistem Informasi
Judul : Pembelajaran untuk Adopsi Kecerdasan Artifisial Indonesia
di Ranah Publik berdasarkan Gambaran Adopsi Kecerdasan
Artifisial di Negara-Negara lain
Pembimbing : Drs. Widijanto Satyo Nugroho, M.Math, Ph.D.
Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang me-
mungkinkan mesin untuk menerima, mengolah, dan membuat keputusan berdasarkan data
yang diterima. Kehadiran AI yang semakin menjamur di kehidupan masyarakat membuat
pemerintah di berbagai negara berinisiatif untuk mengimplementasikan AI secara publik
dengan mengeluarkan strategi AI nasional. Indonesia yang sudah mengeluarkan strategi
AI nasional namun belum mengadopsi AI secara menyeluruh memiliki kesempatan un-
tuk belajar dari negara lain agar adopsi AI di Indonesia berlangsung dengan efektif dan
efisien.
Penelitian ini berfokus untuk menemukan pelajaran atau hikmah yang dapat diguna-
kan oleh Indonesia dalam mengadopsi AI di ranah publik. Hal ini dicapai dengan menin-
jau aspek sosioteknis dalam implementasi AI dengan membandingkan kerangka kultur
Hofstede, indeks kesiapan AI pemerintah 2022, dan survei menyangkut sikap publik dan
perusahaan terhadap AI dari negara-negara pembanding.
Aspek strategi juga diteliti dengan melihat strategi AI nasional di negara-negara pem-
banding dalam kerangka yang sama. Adapun negara-negara yang dilibatkan dalam peneli-
tian ini adalah Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Indonesia.
Hal pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi aspek-aspek
yang diperlukan untuk memahami strategi AI nasional. Setelah itu, dilakukan litera-
ture review dengan metode 3C+2S (compare, contrast, criticize, synthesize, summary)
terhadap semua data untuk menentukan apakah kondisi sosial dan teknologi dipertim-
bangkan dalam strategi AI nasional dan menemukan kesamaan serta perbedaan dari selu-
ruh aspek. Semua jawaban dari penelitian ini kemudian ditarik kesimpulan untuk mene-
mukan poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam implementasi AI di Indonesia.
Hasil dari penelitian adalah kerangka kerja untuk memahami strategi AI nasional yang
secara umum terdiri dari kondisi saat ini, strategi yang digunakan, dan komunikasi strategi
kepada pihak lain. Dengan meneliti strategi AI nasional di keenam negara menggunakan
kerangka kerja yang telah dibuat, ditemukan bahwa aspek sosial masih jarang dipertim-
bangkan dalam strategi AI nasional dibandingkan dengan aspek teknologi.
Penelitian ini juga menunjukkan walaupun Indonesia memiliki beberapa kemiripan
secara budaya dengan negara lain, Indonesia mengalami ketertinggalan jauh dalam kesiapannya untuk mengadopsi AI khususnya dari sektor teknologi. Kesamaan lain terlihat
pada bidang yang diprioritaskan dalam strategi dan kesediaan setiap negara untuk mementuk ekosistem yang dapat mendukung perkembangan AI di negaranya masing-masing.
Temuan dari penelitian ini mencakup beberapa poin, yaitu: penyatuan langkah
strategis, berfokus untuk menyelesaikan permasalahan mendasar, dan penekanan pada
pengembangan manusia.
Kata kunci:
strategi AI nasional, kerangka perbandingan, kerangka kultur Hofstede, indeks kesiapan
AI pemerintah, sikap publik terhadap AI, adopsi AI di ranah publik, pembelajaran
|
|