ABSTRAK
Nama
: Aldiansah Prayogi
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul
: Pemanfaatan Infrastruktur Seluler untuk Pencegahan Pengambilalihan
Akun Mobile Banking PT Bank XYZ
Pembimbing : Dr. Rizal Fathoni Aji, S.Kom., M.Kom.
Pandemik Covid 19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Indonesia
telah dilalui juga dengan terjadinya peningkatan 71% transaksi mobile banking. Bank
XYZ merupakan salah satu Bank milik BUMN dan sebagian sahamnya juga dimiliki oleh
publik ikut berdampak dengan delapan kali lipat pengguna dan lima kali lipat transaksi
mobile banking hingga 2022. Melihat peningkatan pengguna dan transaksi mobile
banking ini juga menjadi perhatian penjahat siber untuk mengambil kesempatan. Hal ini
ditunjukkan dengan ditangkapnya 13 pelaku pengambilalihan 493 akun nasabah mobile
banking dengan kerugian 12 milyar Rupiah melalui social engineering, phishing, dan file
.apk palsu untuk mengakses inbox SMS OTP atau Magic Link. Bank XYZ pun terkena
serangan tersebut dengan didapatkannya 1008 akun impersonasi Bank XYZ di Whatsapp
dan 500 kasus pengambilalihan akun serta pencurian uang nasabah mobile banking sejak
2022 dengan kerugian milyaran Rupiah. Akar masalah telah dianalisis dari sisi People,
Process, dan Technology serta telah ditentukan sisi Technology untuk diberikan solusi
untuk pencegahannya. Tinjauan literatur digunakan untuk mencari penelitian sebelumnya
dan referensi pendukung penelitian ini dengan 3C+2S serta membentuk kerangka teoretis.
Desain dan tahapan penelitian ini dibuat, mulai dari identifikasi masalah, tinjauan
literatur, penggunaan kerangka kerja NIST CSF dan COBIT untuk menerapkan teknologi
pencegahan pengambilalihan akun mobile banking, dan validasi rancangannya dengan
manajemen PT Bank XYZ. Teknologi yang disarankan untuk menjadi solusi pencegahan
pengambilalihan akun mobile banking adalah pengembangan atau pengganti SMS OTP
atau Magic Link dengan memanfaatkan infrastruktur seluler. Verifikasi dilakukan pada
jaringan inti seluler (MME, SGW, dan GGSN/PGW) dengan membandingkan kesesuaian
nomor telepon yang terdaftar di aplikasi dengan nomor telepon yang sedang digunakan
di smartphone atau tablet menggunakan Header Enrichment. Dengan demikian, penjahat
siber yang memiliki kredensial korban, tidak bisa mengambilalih akun dan mencuri uang
nasabah di mobile banking, karena penjahat siber tidak memiliki nomor telepon yang
terpasang di smartphone atau tablet-nya. Pengetesan dilakukan dengan API yang
disediakan salah satu operator seluler dengan mengintegrasikan ke aplikasi prototype
yang dibuat. Hasil yang diperoleh dari beberapa skenario pengetesan, pengambilalihan
akun tidak dapat terjadi, rancangan desain aksi penerapan teknologi autentikasi sudah
tervalidasi, dan dapat dijadikan acuan.
|