ABSTRAK
Nama : Riswan Haryo Yudhianto
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul : Analisis Faktor Pendorong dan Penghambat Keinginan untuk
Menggunakan Layanan Konseling Kesehatan Mental secara Daring
Pembimbing : Imairi Eitiveni, S.Kom., M.Kom., Ph.D.
Kesehatan mental merupakan salah satu bagian yang tak dapat dipisahkan dalam
kesehatan dan kesejahteraan manusia. Pandemi COVID-19 telah menciptakan krisis
global terhadap kesehatan mental, berupa stres, dan telah memengaruhi kesehatan
mental dari jutaan orang di dunia, termasuk di Indonesia. Hasil survei Perhimpunan
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) menyatakan bahwa terdapat
peningkatan jumlah masyarakat yang mengalami masalah psikologis sejak pandemi
berlangsung dari tahun 2020 hingga 2022. Namun, konseling secara daring sebagai
salah satu solusi permasalahan tersebut masih belum digunakan oleh masyarakat secara
luas. Kendala yang terjadi di antaranya mengenai perkembangan teknologi yang belum
merata, masih adanya stigma negatif terkait masalah kesehatan mental, dan masalah
keamanan dan privasi data.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor pendorong dan penghambat keinginan
untuk menggunakan layanan konseling kesehatan mental secara daring menggunakan
teori penerimaan teknologi informasi, seperti Theory of Planned Behavior, Technology
Acceptance Model, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology, dan
Innovation Resistance Theory. Kemudian, sebuah model dirumuskan, yang selanjutnya
digunakan untuk menguji hipotesis dan dievaluasi menggunakan Partial Least SquareStructural
Equation
Modeling
(PLS-SEM).
Terdapat7tujuh
faktor
pendorong
yang
akan
dievaluasi,
yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence,
facilitating condition, attitude, perceived behavioral control, dan perceived reputation,
sedangkan faktor penghambat, yaitu information privacy concern, security risk, usage
barrier, tradition barrier, image barrier, valuer barrier, dan counselor’s availability.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendorong terdiri dari performance
expectancy, facilitating condition, attitude, dan perceived behavioral control, sedangkan
faktor penghambat adalah information privacy concern dan security risk. Hasil tersebut
dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi peningkatan dan perbaikan layanan konseling kesehatan mental secara daring bagi penyedia layanan.
|