ABSTRAK
E-commerce merupakan kontributor utama ekonomi digital Indonesia, tetapi statistik
menunjukkan adanya peningkatan jumlah keluhan dan insiden penipuan terkait ecommerce yang berakibat kepercayaan masyarakat terhadap e-commerce menurun. Salah
satu akar permasalahan yang diidentifikasi yaitu maraknya opini negatif publik yang
cenderung mendorong pelanggan untuk tidak menggunakan layanan e-commerce. Oleh
karena itu, penelitian ini menganilisis sentimen publik dengan tujuan mengetahui model
terbaik untuk mengklasifikasikan sentimen, tren sentimen dari waktu ke waktu, topik
utama yang melandasi sentimen tersebut, serta rekomendasi berdasarkan analisis.
Penelitian ini menggunakan data dari Twitter dengan periode tweet dari Agustus hingga
Oktober 2023, berfokus pada tiga e-commerce terbesar di Indonesia. Pada tahap analisis,
metode machine learning untuk analisis sentimen dan Latent Dirichlet Allocation (LDA)
untuk pemodelan topik diimplementasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model
terbaik untuk mengklasifikasikan sentimen adalah Support Vector Machine (SVM)
dengan temuan yaitu sentimen netral mendominasi, sentimen negatif stabil dengan
beberapa peningkatan, sementara sentimen positif lebih bervariasi, terdapat lonjakan di
beberapa titik. Topik utama sentimen positif berkaitan dengan proses belanja
menyenangkan, fitur inovatif, event khusus, harga dan penawaran murah, serta dukungan
terhadap produk lokal di e-commerce. Sentimen negatif berpusat pada isu ketidaksesuaian
barang, pengembalian dana, pengiriman barang, dan layanan pelanggan. Rekomendasi
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan mencakup memperkuat aspek-aspek yang
memicu sentimen positif, serta menangani permasalahan yang memicu sentimen negatif,
seperti perbaikan proses pengiriman, dan penguatan langkah-langkah keamanan untuk
mengatasi penipuan.
|