ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan keberlanjutan lingkungan telah
merajalela di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Semakin meningkatnya keprihatinan
akan perubahan iklim serta dampak negatif yang diakibatkan oleh polusi udara.
Pencemaran udara telah menjadi salah satu isu lingkungan terkemuka di Indonesia.
Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, polusi udara menjadi permasalahan serius
yang memberikan dampak buruk pada kualitas hidup masyarakat. Sejak tahun 2019,
pemerintah Indonesia telah mengakui eskalasi permasalahan ini dengan langkah
strategis, salah satunya adalah mendorong perkembangan kendaraan listrik dalam negeri
melalui Peraturan Presiden No. 55/2019 pada 12 Agustus 2019. Meski demikian, hingga
kuartal pertama tahun 2023, penggunaan kendaraan listrik masih belum mencapai target
yang diharapkan, terlihat dari rendahnya persentase penjualan mobil listrik yang hanya
mencapai 4,8% dari total target. Perbedaan pandangan masyarakat Indonesia dalam
mengadopsi kendaraan listrik serta upaya pemerintah untuk mendorong pengembangan
kendaraan listrik dalam negeri menjadi fokus penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengembangkan model analisis sentimen dan pemodelan topik yang dapat
mengeksplorasi data media sosial Twitter. Dengan Indonesia menempati peringkat
kelima terbesar dalam jumlah pengguna aktif di dunia, terutama didominasi oleh
kelompok usia 25-34 tahun sebanyak 18,45 juta pengguna, dataset yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari 8630 data dari Twitter dengan kata kunci "kendaraan
listrik," "mobil listrik," dan "motor listrik" selama periode 1 Januari sampai 30 Juni
2022. Penelitian ini mengeksplorasi berbagai algoritma klasifikasi, seperti
CountVectorizer, TFIDF, dan Doc2Vec, serta menggunakan metode oversampling
balanced class SMOTE. Dari hasil penelitian, algoritma klasifikasi yang paling optimal
adalah Long Short Term-Memory (LSTM) dengan fitur Count Vectorizer, TF-IDF,
Doc2Vec, dan metode oversampling balanced class SMOTE, mencapai akurasi sebesar
94,92%, presisi 94,76%, recall 94,92%, dan F1 score 94,76%. Hasil pemodelan topik
menggunakan Latent Dirichlet Allocation menunjukkan bahwa pada kategori ‘negatif’,
banyaknya ekspresi kekecewaan dan ketidaksetujuan terhadap subsidi kendaraan listrik
yang tidak tepat sasaran, kekhawatiran akan kondisi kendaraan listrik yang mogok di
jalan, dan keluhan akan kurangnya ketersediaan infrastruktur seperti pengisian daya
yang tidak merata, tempat perawatan, dan perbaikan. Sementara pada kategori ‘positif’,
terdapat beragam pandangan mulai dari dampak subsidi yang meningkatkan minat
masyarakat dalam pembelian kendaraan listrik hingga kontribusinya dalam
menghasilkan udara yang lebih bersih. Selain itu, desain kendaraan listrik yang dinilai
bagus oleh sebagian masyarakat dan potensi penghematan miliaran rupiah setiap tahun
dari penggunaan kendaraan konvensional menjadi poin penting dalam penelitian ini.
|