ABSTRAK
ABSTRAK
Nama Penulis 1 / Program Studi : Dinda Adriani Siregar / Ilmu Komputer
Nama Penulis 2 / Program Studi : Gitan Sahl Tazakha Wijaya / Sistem Informasi
Nama Penulis 3 / Program Studi : Zuhal ‘Alimul Hadi / Sistem Informasi
Judul : Analisis Pengaruh Transparansi, Antropomor
fisme, dan Positive Politeness pada Chatbot untuk
Pemulihan Layanan pada Aplikasi E-Health
Pembimbing : Prof. Dr. Putu Wuri Handayani, S.Kom., M.Sc.
Nabila Clydea Harahap, M.Kom
Berkembangnya transformasi digital turut mendorong bertumbuhnya nilai transaksi dig
ital. Dengan bertumbuhnya pasar digital, ekspektasi pengguna pun menjadi meningkat.
Ketika ekspektasi pengguna tidak dapat terpenuhi oleh penyedia layanan, akan terjadi
kegagalan layanan. Kegagalan dalam memenuhi ekspektasi pelanggan dapat mengurangi
kepuasan pengguna yang berujung pada keluhan pengguna. Berangkat dari isu tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aspek-aspek chatbot kepada con
sumer forgiveness yang kemudian memengaruhi continuous intention pada pemulihan
layanan di aplikasi e-health. Untuk meneliti hal tersebut, peneliti menggunakan teori
Computers are Social Actors (teori CASA—teori yang menjelaskan bahwa pengguna
menggunakan aturan sosial yang sama saat berinteraksi baik dengan komputer maupun
manusia), politeness strategy, dan dimension of trustworthiness. Data yang digunakan
pada penelitian ini diperoleh secara kuantitatif melalui kuesioner yang diisi oleh 338 re
sponden dan kualitatif melalui wawancara dengan tiga puluh narasumber. Data kuanti
tatif yang diperoleh diolah dengan CB-SEM, sedangkan data kualitatif diolah menggu
nakan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antropomorfisme
dan transparansi berpengaruh terhadap trustworthiness chatbot, yang kemudian dua di
mensi dari trustworthiness tersebut (ability dan integrity) berpengaruh terhadap consumer
forgiveness. Selain itu, consumer forgiveness juga berpengaruh signifikan terhadap con
tinuous intention dari pengguna. Aspek positive politeness serta dimensi trustworthiness
lainnya, yaitu benevolence, tidak berpengaruh signifikan terhadap customer forgiveness.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penyedia layanan e-health,
terkhusus pihak pengembangnya, mengenai aspek chatbot apa saja yang harus ada dalam
menangani pemulihan layanan.
Kata kunci: E-health, chatbot, pemulihan layanan, kegagalan layanan, CASA theory,
consumer forgiveness, politeness strategy, transparency, continuous intention, CB-SEM
|