ABSTRAK
Tren gaya hidup konsumtif berdampak besar pada lingkungan yaitu peningkatan drastis
dalam limbah tekstil maupun elektronik. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan
Sampah Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, Indonesia
menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil dan 2 juta ton limbah elektronik. Tren gaya hidup
minimalis muncul sebagai suara yang berbicara tentang pentingnya kembali kepada
sederhana dan menghormati alam. Namun ada beberapa permasalahan yang dihadapi,
misalnya kesulitan menemukan pembeli atau penerima sumbangan untuk barang second
hand mereka. Di era digital yang terus berkembang, teknologi telah memainkan peran
yang semakin penting dalam upaya menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan.
Inilah saat yang tepat bagi para startup untuk menciptakan solusi kreatif yang
menggabungkan teknologi, inovasi, dan kepedulian lingkungan yang mendukung tren
gaya hidup minimalis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap model
bisnis dan fitur platform startup decluttering barang second hand menggunakan metode
Lean Startup. Pendekatan kualitatif dilakukan dalam menganalisis hipotesis model bisnis
dari startup sejenis dan direpresentasikan dalam bentuk Lean Canvas. Untuk merancang
Minimum Viable Product (MVP) yang selaras dengan model bisnis tersebut, digunakan
metode Customer Development. Hasil dari penelitian ini yaitu rekomendasi model bisnis
dan fitur platform yang dapat dijadikan baseline dalam membangun sebuah startup
decluttering barang second hand. Model bisnis tersebut selaras dengan MVP conversion
rate 100% berdasarkan feedback dari pengguna
|