ABSTRAK
Nama
: Hadi Halim Kamil
Program Studi : Ilmu Komputer
Judul
: Pengembangan Desain Antarmuka Whistleblowing System: Studi
Kasus Whistleblowing System Universitas Indonesia
Menggunakan Metode Activity-Centered Design
Pembimbing
: Imairi Eitiveni, S.Kom., M.Kom., Ph.D.
Pudy Prima, S.T., M.Kom.
Whistleblowing system (WBS) atau sistem pelaporan dugaan pelanggaran merupakan
mekanisme atau tata kelola yang dirancang untuk memfasilitasi pengaduan atau laporan
internal terkait dengan perilaku atau praktik yang tidak sesuai dengan nilai nilai suatu
organisasi. Beberapa perguruan tinggi di Indonesia telah memiliki WBS berbasis web
dimana pengguna dapat langsung melakukan proses pelaporan dibandingkan dengan
Universitas Indonesia yang masih menggunakan dokumen dan formulir dalam proses
pelaporannya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain antarmuka dari WBS
menggunakan metode Activity-Centered Design (ACD). Awalnya, kebutuhan dari calon
pengguna dikumpulkan melalui wawancara dengan 15 orang sebagai calon pelapor dan 2
orang sebagai narasumber yang bertugas dalam memproses laporan. Data kebutuhan
dianalisis secara kualitatif dengan metode analisis tematik sehingga didapatkan tematema
untuk
kebutuhan.
Fitur-fitur
yang
dibutuhkan
oleh
warga
UI
sebagai
pelapor
antara
lain
membuat
laporan
pelanggaran
dengan
aman,
mengecek
status
laporan,
dan
mengakses
informasi
mengenai
ketentuan
WBS.
Di
sisi
lain,
pihak
pemroses
laporan
memiliki
kebutuhan
antara
lain
pengelompokkan
daftar
laporan,
mekanisme
komunikasi
tentang
dokumen-dokumen
proses
pelaporan
yang
terlibat,
dan
fitur
rekomendasi
hukuman
atau
peraturan
tentang
pelanggaran
yang
diproses.
Setelah
itu
dirancang
desain
berdasarkan
kebutuhan
tersebut
dengan
menerapkan
Shneiderman’s
Eight
Golden
Rules
of
Interface
Design
agar hasilnya sesuai dengan kaidah desain. Lalu, hasil rancangan
dievaluasi melalui proses usability testing (UT) oleh lima orang partisipan untuk melihat
apakah rancangan dapat diterima oleh pengguna nantinya. Hasil usability testing
menunjukkan bahwa setiap partisipan berhasil mengerjakan tes yang diberikan dengan
persentase 100%. Sementara nilai Single Ease Question berada pada rata-rata 6,6 dari
maksimal 7,0 yang artinya rancangan desain antarmuka mudah digunakan. Dengan
demikian, implikasi teoretis dari penelitian ini yaitu perancangan desain antarmuka WBS
menggunakan metode ACD yang diterapkan berhasil diterima oleh pengguna. Selain itu,
implikasi praktis yang didapatkan yaitu hasil penelitian dapat digunakan untuk
melanjutkan pengembangan situs WBS sehingga bisa masuk pada proses implementasi
sistem.
Kata kunci:
Whistleblowing system, Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran, Desain Antarmuka,
Activity-Centered Design
|