SLAWE merupakan aplikasi yang awalnya dikembangkan untuk meminimalisir jumlah interaksi tatap muka antara petugas dan masyarakat serta memudahkan masyarakat dalam mengajukan layanan administrasi dan pencatatan sipil. Namun semenjak diterapkan kebanyakan masyarakat Kota Bengkulu lebih memilih untuk mengajukan layanan secara langsung dibandingkan melalui SLAWE dan menolak ketika diarahkan oleh petugas untuk menggunakan aplikasi SLAWE. Dalam melakukan analisis penerimaan SLAWE, penelitian ini menggabungkan analisis kualitatif untuk membangun model penelitian dengan melakukan wawancara terhadap 10 pengguna SLAWE sehingga menghasilkan model yaitu kombinasi variabel dari model UTAUT, ISSM DeLone & McLean serta kepercayaan terhadap teknologi yang kemudian digunakan untuk model analisis kuantitatif dengan menggunakan pendekatan PLS-SEM dan Importance-Performance Analysis dengan total responden sebanyak 209 untuk memperoleh faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan SLAWE berdasarkan keterkaitan antar variabel serta menghasilkan rekomendasi perbaikan layanan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa niat penggunaan layanan SLAWE dipengaruhi oleh trust in e-government dan user satisfaction, trust in e-government dipengaruhi oleh perceived security, system quality, effort expectancy, dan performance expectancy sedangkan user satisfaction dipengaruhi oleh information quality, service quality, system quality, dan performance expectancy. Dengan berdasarkan kepada persepsi harapan dan kinerja layanan SLAWE yang telah divalidasi, prioritas perbaikan layanan SLAWE adalah mempercepat waktu proses pengerjaan layanan dan waktu tanggapan layanan messenger aplikasi SLAWE, mengubah waktu akses aplikasi SLAWE menjadi 24 jam, menambahkan fitur informasi berkas persyaratan dan notifikasi, melakukan pemetaan kebutuhan sistem secara lebih sistematis, dan meningkatkan kelengkapan dokumentasi sistem. Adapun rekomendasi perbaikan layanan SLAWE dengan prioritas rendah adalah dengan meningkatkan promosi dan sosialisasi layanan SLAWE kepada masyarakat Kota Bengkulu dan menambahkan fitur bantuan petunjuk penggunaan layanan SLAWE.