ABSTRAK
Perkembangan industri investasi dalam beberapa tahun terakhir mendorong Bank XYZ
untuk meluncurkan inovasi aplikasi mobile wealth management XYZ. Bank XYZ telah
beroperasi di Indonesia selama lebih dari 10 tahun. Bank XYZ Indonesia adalah anak
perusahaan dari Bank XYZ Global, sebuah institusi keuangan internasional yang
terkemuka. Bank XYZ aktif melakukan pemasaran produk investasi salah satunya
melalui aplikasi mobile wealth management XYZ yang berkontribusi dalam mewakili
sekitar dari 30% - 50% investasi bank. Saat ini, penggunaan aplikasi ini belum berhasil
mencapai target yaitu kontribusi investasi dari aplikasi mencapai 70%. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang memengaruhi
switching intention konsumen perbankan dari layanan wealth management tradisional
menuju aplikasi mobile wealth management XYZ. Penelitian ini akan dilakukan dengan
mengadopsi teori push, pull, mooring. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan
kuantitatif yang didukung oleh kuesioner yang disusun berdasarkan setiap faktor dalam
skala Likert, serta dilengkapi dengan pertanyaan demografis. Survei ini akan melibatkan
262 responden yang merupakan pengguna aplikasi wealth management XYZ yang pernah
menggunakan layanan wealth management tradisional. Pengolahan data akan dilakukan
dengan pendekatan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM)
yang akan dibantu dengan aplikasi Smart PLS 3. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
hasil bahwa variabel push effect (perceived information asymmetry & perceived
inconvenience), pull (ubiquity, perceived personalization & relative advantage of
substitution) serta mooring (habit & switching cost) memengaruhi switching intention
dari layanan wealth management tradisional menuju ke aplikasi wealth management
XYZ. Penemuan penelitian diharapkan dapat membantu bank XYZ untuk
mempertimbangkan faktor berpengaruh dalam menyusun strategi untuk mendorong
peralihan dari layanan tradisional menuju ke aplikasi.
|