ABSTRAK
Logee merupakan sub-divisi dari Divisi Digital & Business Technology (DBT) di bawah
Directorat Digital Business (DDB) PT Telkom Indonesia. Logee menyediakan platform
digital bagi ekosistem logistik nasional dan terhubung ke jaringan global. Dalam
pengembangan perangkat lunaknya, Logee menerapkan kerangka kerja Scrum. Namun,
sering mengalami masalah seperti masuknya requirement baru di tengah sprint dan
kualitas produk yang rendah. Hal ini menyebabkan tidak tercapainya target backlog dan
keterlambatan rilis product. Jika hal tersebut tidak diselesaikan berdampak pada
penambahan cost pengembangan product, dan potensi kehilangan revenue. Penelitian ini
mengevaluasi implementasi Scrum di Logee Distribution dan memberikan rekomendasi
perbaikan proses pengembangan perangkat lunak. Penelitian menggunakan mixedmethods dengan pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner berbasis Scrum Guide
2020 dan Essentials Scrum oleh Rubin. Metode kualitatif dilakukan dengan wawancara
kepada Scrum Master dan Head of Product Logee Distribution. Hasil evaluasi
menunjukkan nilai KPA Rating keseluruhan sebesar 87,39%, diinterpretasikan sebagai
Fully Achieved. Squad Sales dan Order menunjukkan implementasi yang baik dengan
KPA Rating masing-masing 95,93% dan 91,30%, sementara squad Fulfillment hanya
mencapai 75,85%. Rekomendasi perbaikan difokuskan pada 27 rekomendasi untuk 61
praktik yang belum memenuhi standar, dengan prioritas tinggi pada 15 rekomendasi.
Evaluasi dan rekomendasi ini bertujuan untuk memperbaiki implementasi Scrum di
Logee Distribution dan mengatasi masalah target Backlog yang tidak tercapai pada squad
Fulfillment.
|