ABSTRAK
TelkomNet Instan adalah produk PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang menyediakan jasa aksess Internet tanpa mendaftar, tarif akses Rp.165,- per unit, tanpa biaya abonemen dan tagihan masuk pada tagihan rekening telepon. Tulisan ini bertujuan memilih strategi terbaik di antara 3 (tiga) strategi penembangan Telkom Net Instan dengan metode information economics (IE). Strategi pertama adalah strategi relokasi RAS (Remote Access Server) ke STO (Sentral Telepon Otomat) yang belum ada RAS dengan tujuan meningkatkan kecepatan dan keberhasilan akses. Strategi kedua memanfaatkan accelerator menyediakan layanan akses Internet secara berlangganan, tarif Rp.400,- per menit dan jaminan peningkatan kecepatan 150% dari kecepatan awal. Strategi ketiga memanfaatkan accelerator meningkatkan kecepatan TelkomNet Instan biasa dengan tarif tetap tetapi tanpa jaminan. Accelerator berfungsi mengioptimalkan lebar kanal melalui proses data compression pada server dan data decompression pada komputer pengakses. Menurut metode IE, skor akhir strategi pertama adalah 95, skor strategi ketiga 50 dan skor strategi kedua 34. Strategi pertama jadi strategi terbaik karena resikonya kecil, sesuai rencana pengembangan infrastruktur TelkomNet Instan di masa depan serta mendukung peningkatan kecepatan dan keberhasilan akses. Berdasarkan pendapatan (Financial) yang diperoleh selama 5 (lima) tahun, strategi ketiga menghasilkan Rp. 49.008.409.000,-- sementara strategi kedua sebesar Rp. 16.996.232.000,- dan strategi pertama sebesar RP. 9.845.433.000,-. Disimpulkan bahwa hasil dari metode IE lebih baik karena mengkaji semua potensi manfaat dan resiko masing-masing strategi secara menyeluruh. Penerapan metode information economics didukung perangkat-perangkat manajemen seperti IE Classes of Value, Porter 5 Forces, Total Cost of Owner ship dan hasail pemikiran para pakar TI yang berhubungan dengan permasalahan.
|