ABSTRAK
Rumah Sakit merupakan suatu korporasi berbagai unit bisnis strategi SBU (seperti instalasi rawat inap, poliklinik atau instalasi rawat jalan, gawat darurat, apotek sampai ke urusan pemulasaraan jenazah) yang berkembang menjadi suatu lembaga penyedia private-service, yang masyarakat harus membali untuk mendapatkan layanannya. Dengan banyaknya pilihan rumah sakit masyarakat akan berhati-hati dalam mengeluarkan uangnya, dimana pelayanan atau jasa yang diberikan harus signifikan dalam harga. Pelayanan rumah sakit yang diminta masyarakat tersebut, memiliki 3 fungsi, yaitu fungsi sosial (fungsi untuk memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat pengguna layanan), fungsi teknis kesehatan (fungsi untuk memenuhi harpaan dan kebutuhan masyarakat pemberi pelayanan) dan fungsi ekonomi (fungsi untuk memenuhi harapan dan kebutuhan institusi pelayanan). Ketiga fungsi tersebut sangat berperan dalam perencanaan strategis sistem informasi rumah sakit yang dapat menghasilkan informasi yang berkualitas dan kegiatan-kegiatan yang dapat memuaskan ketiga pihak di atas (customer/pasien, dokter/paramedik dan rumah sakit). Oleh karenanya perlu ada proses perencanaan strategis IS/IT yang matang. Proses perencaan strategis IS/IT dengan menggunakan kerangka kerja Ward dan Friffiths, selain digunakan untuk merumuskan strategi IS/IT, juga akan dipakai untuk mengidentifikasi sistem informasi yang dibutuhkan rumah sakit. Hasil identifikasi ini dapat memberikan gambaran derajat keuntungan kompetitif penggunaan sistem informasi yang akan diimplementasikan. Dengan adanya perencaan strategis IS/IT tersebut, rumah sakit akan mempunyai acuan pengembangan IS/IT yang dapat membantu pelayanannya kepada masyarakat secara lebih efisien dan efektif. Efisiensi dan efektifitas pelayanan yang memperhatikan nilai, norma dan etika sosial yang berkembang pada masyarakat, akan dapat meningkatkan kinerja manajemen dan profesionalisme pelayanan kesehatan saat pre-opname, opname dan post-opname pasien beserta kerabat/keluarganya. Pelayanan tersebut pada akhirnya membuat produktifitas pada level korporasi, unit bisnis strategi dan unit fungsionalnya (keuangan, personalia, humas, EDP, dan kerumah tanggan) dapat meningkat, sert amasyarakat dapat menilai langsung apa yang diberikan rumah sakit kepadanya, sehingga rumah sakit dapat mempunyai semacam akuntabilitas (perhitungan).
|