Perkembangan teknologi yang pesat pada TI memberikan dampak terjadinya pergeseran dan perubahan teknologi yang biasanya bertolak belakang antara kebutuhan para pemakai dengan tujuan perusahaan. Beban dari infrastruktur yang telah ada sekarang mencegah perusahaan dari membutuhkan teknologi baru yang jauh lebih handal dari pada teknologi yang lama. Aspek khusus dari adopsi seperti teknologi baru tersebut memiliki aspek teknis yang amat besar pada konfigurasi seperti : penyesuaian konfigurasi dan perubahan manajemen untuk memperkenalkan proses atau prosedur yang baru. Dalam tesis ini, kami menjelajahi perkembangan dari migrasi strategis untuk membentuk jaringan yang telah ada berbasis X.25 dengan standar de facto jaringan IP. Pada umumnya, teknologi baru akan memberikan efek pada jaringan -jaringan yang telah ada, dan ini adalah tugas dari IT manajer untuk merencanakan pengembangan dalam mengadopsi jaringan tersebut. Berdasarkan pada hasil studi dan evaluasi kami terhadap PT SI sebagai salah satu penyelenggara GSM selular yang terkemuka di Indonesia, kami mengusulkan jalur migrasi untuk mengadopsi jaringan IP pada OAM operation. Ada dua pilihan strategi migrasi jaringan IP yang ditawarkan. Yang pertama adalah terlebih dahulu dilakukan upgrade setelah itu baru dilakukan migrasi. Yang kedua adalah langsung pada proses migrasi. Migrasi dari "legacy network" ke jaringan IP untuk PTSI disarankan pada pilihan yang kedua karena perencanaan perpindahan jaringan teknis yang jelas, manajemen jaringan yang mudah dan transisi yang lancar dengan gangguan yang minim terhadap orperasi dan service.
|
|