ABSTRAK

Dalam dasawarsa terakhir ini sebagai dampak regulasi, arus globalisasi, serta tingkat persaingan yang semakin ketat, pemanfaatan teknologi sistem informasi oleh pihak perbankan di Indonesia telah berkembang dengan cukup pesat. Dewasa ini pemanfaatan teknologi dapat dikatakan sebagai suatu keharusan bagi dunia perbankan, karena dalam banyak hal peranannya sangat potensial dalam pengembangan dan penyediaan berbagai produk baru/ fasilitas pelayanan jasa perbankan. Salah satu inovasi yang mendasar dalam teknologi sistem informasi di bidang perbankan yang telah berhasil dengan sukses terutama dalam kaitannya dengan sistem dan lalu lintas pembayaran adalah Electronic Funds Transfer (EFT). EFT banyak dimanfaatkan oleh perbankan dalam berbagai bentuk produk seperti Automated Teller Machine (ATM), Point of Sales (POS), Electronic Home Banking, dan Money Transfer Network, yang penggunaannya cenderung semakin meningkat baik dari jenis produk, luas jaringan, sertakualitas pelayanan yang disediakan. Di sisi lain, pemanfaatan teknologi canggih tersebut juga mempunyai dampak risiko yang tidak kecil, seperti risiko sebagai akibat dari adanya perencanaan yang kurna gbaik, risiko yang terjadi sebagaiakibat porses pengembangan yang kurang cermat, dan risiko yang timbul pada waktu pengoperasian. Manajemen bank perlu mengimbangi hal tersebut dengan sistem kontrol dan pengamanan yang memadai, dengan tetap menjaga kerahasiaan bank. Tujuan dan ruang lingkup tesis ini adalah untuk melakukan analisis, studi, dan pembahasan mengenai resiko penerapan teknologi sistem informasipada perbankan, serta keterkaitannya dengan standard operational procedure. Penulis menggunakan Bank Panin untukdijadikan obyek studi kasus.